Ada pengusaha kosmetika yang merilis produk hand sanitizer, perancang busana kenamaan yang beralih menjadi produsen pakaian alat pelindung diri (APD) dengan tujuan mulia.
Bahkan, sebuah brand ponsel domestik turut merilis produk thermo-gun, alias termometer tembak yang sempat langka luar biasa beberapa waktu silam.
Memang, itulah karakter seorang pebisnis. Selalu berusaha meraih peluang pada masa sesulit apapun. Dogma mereka adalah berharap dan berusaha yang terbaik, seraya bersiap untuk yang terburuk.
Karena itu, saya menyarankan kepada para pebisnis untuk menyiapkan strategi bisnis komprehensif menghadapi masa kelam ini agar kelak bisa menyongsong masa depan dengan gemilang.
Terdapat empat hal yang perlu diperhatikan pada saat pebisnis menyusun strategi bisnis. Pertama, mencermati manajemen pendapatan dengan ketat.
Kedua melakukan optimalisasi biaya, memastikan manajemen SDM dan terakhir memastikan kesiapan infrastruktur pendukung.
Contoh sederhananya, di lini manajemen pendapatan. Pada sektor ini, pebisnis harus menghindari kerugian lebih lanjut seraya mencari sumber pendapatan baru dan mempertahankan stabilitas arus kas.
Sementara itu, beragam pos biaya wajib diminimalisasi dengan mencari cara yang lebih cost effective dalam berinteraksi dengan pelanggan.
Beragam contoh implementasi strategi tersebut pun bisa diterapkan dengan mudah, berkat kemajuan teknologi saat ini.
Antara lain efisiensi biaya komunikasi dapat ditempuh dengan cara melakukan penjualan langsung kepada pelanggannya.
Caranya, dengan menjual produk secara langsung melalui berbagai marketplace kenamaan sehingga pelanggan bisa membeli langsung dari perusahaan.
Memang, sulit untuk disangkal, krisis ini akan menggulung ribuan bahkan mungkin hingga jutaan bisnis.
Namun yang pastik, krisis akibat infeksi jasad renik yang tak diinginkan ini juga akan melahirkan barisan pebisnis tangguh, yang akan keluar sebagai pemenang dengan bereaksi secara cepat, menggunakan pasokan strategi yang terkelola dengan baik.
Dan mereka, para pemenang, adalah orang-orang yang mampu menjalankan kalimat emas mendiang John F Kennedy.
Kata krisis dalam bahasa China terdiri dari dua karakter yakni Wei dan Ji, yang mewakili aspek tantangan dan peluang.