Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Apung Sumengkar
Chief Executive Officer (CEO) Daya Qarsa

Apung adalah Managing Partner Daya Qarsa, perusahaan konsultan yang berfokus pada transformasi bisnis holistik.

Berkarier lebih dari 15 tahun di perusahaan-perusahaan konsultan Asia Tenggara, Jepang dan Eropa, seperti McKinsey, Deloitte, PZ Cussons, Unilever, dan Toyota.

Apung menempuh pendidik Teknik Industri di Universitas Indonesia, Manajemen Strategis di RSM Erasmus University, dan kandidat PhD Manajemen Strategis Universitas Indonesia.

Strategi Bisnis Komprehensif Melawan Krisis Covid-19

Kompas.com - 06/05/2020, 20:08 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

When written in Chinese, the word “crisis” is composed of two characters. One represents danger and the other represents opportunity

John Fitzgerald Kennedy.

KRISIS bisnis yang diakibatkan oleh Pandemi Covid-19 kini telah kasat mata. Menurut data resmi yang disampaikan Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah pada 22 April, sebanyak 84.926 perusahaan sektor formal telah merumahkan 1,5 juta orang karyawannya.

Sementara di sektor informal, jumlahnya mencapai 31.000 lebih usaha yang terpaksa merumahkan 538.000 orang pegawainya.

Total pada April lalu saja, terdapat 116.000 bisnis dan 2 juta pegawai terdampak pandemi Covid-19.

Dampak pandemi Covid-19 memang di luar imajinasi paling liar sekali pun. Bahkan, seorang ekonom Tanah Air menyebut krisis ini adalah krisis tersulit sepanjang sejarah Indonesia merdeka.

Pasalnya, ketika krisis moneter 1998 meletus, sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) mampu menjadi poros penyerap tenaga kerja. Namun kali ini, bahkan UMKM turut mati suri akibat pandemi.

Meski demikian, situasi tidak akan selamanya kelam. Pasti, akan selalu ada cahaya di ujung lorong krisis yang paling gelap sekalipun.

Salah satu indikasinya, walaupun tahun ini ekonomi Indonesia diprediksi anjlok, seirama dengan perekonomian global, namun sejumlah pihak telah memaparkan prediksi perbaikan ekonomi tahun depan.

Kementerian Keuangan Indonesia, Asian Development Bank (ADB), hingga Dana Moneter Internasional (IMF), memprediksi ekonomi Indonesia akan tumbuh di atas 5 persen pada 2021.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+