Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pusat Data, "New Normal" di Kawasan Industri

Kompas.com - 29/04/2020, 07:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 telah mengubah peta bisnis di sektor properti. Pola transaksi, preferensi, perilaku konsumen dan investor pun tak lagi sama seperti sebelum Pandemi.

Tren bekerja dari rumah atau work from home (WFH) sebagai konsekuensi dari pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) menuntut transformasi cepat di sektor properti.

Karena itulah, pemanfaatan teknologi informasi makin masif dan intensif, melahirkan kebiasaan baru atau kerap disebut "New Normal".

Ketua Apindo Bidang Properti dan Kawasan Ekonomi Sanny Iskandar memprediksi, seiring digitalisasi di segala bidang, kebutuhan properti yang mendukung "New Normal" ini akan makin meledak usai Pandemi Covid-19.

Baca juga: Covid-19, The X Factor yang Bikin Sektor Properti Luluh Lantak

Jika beberapa tahun silam, transformasi terjadi di sektor transportasi, bisnis makanan, dan perdagangan dengan konsep daring, kini saatnya pelaku bisnis properti membaca "New Normal" ini sebagai peluang menjanjikan.

"Pembangunan gedung-gedung dan bangunan-bangunan seperti perkantoran, pergudangan, dan ruang-ruang logistik harus suitable dengan kebutuhan pasar seiring New Normal ini," ujar Sanny yang juga menjabat Ketua Umum Himpunan Kawasan Industri menjawab Kompas.com, Selasa (28/4/2020).

Menurut Sanny, kebutuhan pasar yang akan booming adalah data center. Terbukti dari beberapa transaksi terakhir, kebanyakan berhubungan data center baik untuk kebutuhan logistik, otomotif, maupun manufaktur.

Hal ini karena pasar domestik Indonesia memiliki peluang dan potensi sangat besar. Masyarakat Indonesia cepat menyesuaikan diri dengan perubahan.

Melek teknologi, selalu ingin di depan dalam perubahan, serta rajin berselancar melalui internet, adalah gambaran masyarakat Indonesia terkini.

Tak mengherankan jika raksasa e-commerce asal Amerika Serikat, Amazon, membenamkan dananya di Indonesia.

Baca juga: Saat Pandemi, Pengembang Properti Fokus Belanja Lahan

Tak tanggung-tanggung mereka berinvestasi senilai Rp 35 triliun untuk mengembangkan Amazon Web Services (AWS) di tiga kawasan industri (KI) sekaligus.

Ketiga KI ini adalah Greenland International Industrial Center (GIIC) Kota Deltamas, Karawang International Industrial City (KIIC), dan Suryacipta Industrial City.

"Padahal, ketiga kawasan ini berdekatan. Namun, inilah fenomena dan akan menjadi tren di masa yang akan datang. Data center, adalah kebutuhan pasar masa depan," imbuh Sanny.

Dia menyimpulkan New Normal di sektor properti diawali dari transaksi yang terkait data center

Pembelian lahan terus berjalan

Kendati secara umum sektor properti diprediksi bangkit lebih lama, Colliers International Indonesia menyebut tahun 2022 sebagai awal kebangkitan, namun Sanny melihat hal berbeda.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau