Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pusat Data, "New Normal" di Kawasan Industri

Kompas.com - 29/04/2020, 07:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

Menurutnya, di sub-sektor KI pembelian lahan masih terus berjalan. Baik yang masih dalam proses negosiasi harga, sudah berjalan, maupun dalam proses penjajakan.

Para investor yang aktif dalam pembelian lahan KI ini adalah mereka yang siap dalam hal antisipasi jika situasi pandemi Covid-19 berakhir.

"Mereka bisa lebih prepared merealisasikan ekspansi bisnis dan investasinya. Baik di sektor manufaktur, maupun logistik," imbuh dia.

Oleh karena itu, harga lahan KI pada Kuartal I-2020 tetap tumbuh meski dalam angka moderat di tengah Pandemi Covid-19.

Dalam riset Leads Property Indonesia harga tanah KI di Jabodetabek relatif lebih tinggi dibandingkan dengan beberapa negara Asia Tenggara seperti Thailand, Vietnam dan Kamboja.

Harga lahan KI rata-rata mencapai Rp 2,708 juta per meter persegi, atau tumbuh tipis 1,35 persen.

Namun demikian, CEO Leads Property Indonesia Hendra Hartono memperingatkan, KI bisa jadi merupakan sub-sektor terakhir yang dapat mengatasi pandemi, sementara sub-sektor properti lainnya seperti kantor, ritel, dan hotel telah mengurangi aktivitas bisnis mereka sebelumnya.

Jika PSBB diterapkan pada KI, maka akan banyak perusahaan menghadapi keadaan di mana mereka harus mengurangi kapasitas produksi untuk sementara.

Pada gilirannya, mirip dengan apa yang terjadi di subsektor komersial. Memangkas jumlah karyawan akan menjadi strategi paling rasional untuk kelanjutan bisnis mereka.

"Kecuali untuk beberapa industri yang masih diizinkan atau sangat didukung oleh pemerintah untuk beroperasi "seperti biasa" selama pandemi, sambil mematuhi protokol keselamatan Covid-19," kata Hendra.

Meskipun terlalu dini untuk menyimpulkan bahwa pandemi ini akan selesai pada akhir tahun 2020, namun sub-sektor KI diperkirakan akan membutuhkan beberapa bulan untuk pulih  sepenuhnya.

"Karena sektor ini adalah salah satu yang sangat menopang perekonomian Indonesia," tuntas Hendra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com