Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Rencana Penataan Kawasan Danau Limboto

Kompas.com - 29/02/2020, 17:00 WIB
Rosiana Haryanti,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

Nantinya, danau tersebut akan terbagi peruntukannya. Adenan mengatakan akan ada kawasan khusus yang difungsikan untuk ekowisata, ruang terbuka hijau, pulau burung, serta kawasan konservasi ekosistem danau.

Pada bagian danau yang difungsikan sebagaai ekowisata, pengerukan dilakukan di area seluas 1.284 hektar hingga elevasinya mencapai lebih dari 1,5 meter. Material yang harus dikeruk sebanyak 31,25 juta meter kubik.

Kemudian di wilayah pengerukan kedua yang berada dalam zona perlindungan, atau pada kedalaman lebih dari 1 meter, dilakukan pengerukan dengan mengangkat 6,85 juta meter kubik material di area seluas 1.132 hektar.

Selanjutnya, hasil pengerukan itu dibuang di pulau konservasi burung dengan luasan mencapai 20 hektar. Area itu nantinya dapat menampung timbunan dengan volume 1 juta meter kubik.

Selain pulau konservasi, akan ada pulau kuliner yang akan dibuat dengan bahan timbunan dari danau seluas 10 hektar. Area ini dapat menampung timbunan dengan volume 500.000 meter kubik.

Tak hanya itu, material hasil pengerukan juga akan dibuang di sepanjang wilayah sempadan danau yang dapat menampung timbunan hingga 30,09 juta meter kubik.

Adenan menambahkan, BWS Sulawesi II juga merekomendasikan pelarangan terhadap sistem perikanan jaring apung serta pembuatan tanggul di bagian barat dan utara.

Tak kalah penting, revitalisasi danau juga membutuhkan peran pemerintah daerah untuk merehabilitasi lahan kritis, pengembangan drainase irigasi dan limbah, pembangunan sumur resapan biopori, serta mengatur pola tanam.

Seperti diketahui, saat ini terdapat alih fungsi lahan dari pertanian ramah lingkungan menjadi area penanaman jagung.

Dengan demikian, limpahan air yang bermuara ke Danau Limboto tidak membawa serta sedimentasi.

Adapun proses pengerjaan revitalisasi ini akan terus dilakukan hingga tahun 2025.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com