Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tingkatkan Daya Saing Indonesia, Basuki Kerja "Rock n Roll"

Kompas.com - 01/02/2020, 17:40 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

SUMEDANG, KOMPAS.com - Demi meningkatkan dan mengejar target daya saing bangsa dan negara Indonesia di posisi ke-40 dunia, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menerapkan ritme kerja rock and roll

Menurut Basuki, bangsa Indonesia tidak bisa mengejar target daya saing jika ritme kerja yang diterapkan berlanggap pop, apalagi keroncong.

"Tidak bisa kerja dengan cara biasa. Karena itu, kami harus mengikuti irama rock and roll. Kerja shift tiga kali sehari, tujuh hari seminggu," cetus Basuki saat menjadi pembicara kunci Musyawarah Besar Ikatan Alumni Universitas Padjadjaran (Unpad), Sumedang, Sabtu (1/2/2020).

Mengutip Global Competitiveness Report 2019, Basuki mengatakan, Indonesia sudah disalip Vietnam. Jangan sampai kemudian dilampaui oleh Timor Leste yang juga tengah membangun.

Baca juga: Basuki Resmikan Rusunawa Mahasiswa Universitas Padjadjaran

Pada 2015, Indonesia menempati posisi ke-72, kemudian tahun 2018 berada di peringkat ke 52. Rendahnya daya saing ini membuat biaya logistik jauh lebih mahal dan tidak efisien.

Oleh karena itu, imbuh dia, ritme kerja harus diubah. Hal ini termasuk dalam strategi decision making dari lima strategi yang diterapkan Kementerian PUPR.

Selain itu, strategi decision making merupakan kunci keberhasilan pembangunan. 

Basuki mengaku, kecepatannya dalam bekerja dipengaruhi pemikiran Jusuf Kalla (JK), wakil presiden dua kepemimpinan berbeda yakni Susilo Bambang Yudhoyono dan Joko Widodo.

"Pemikiran Pak JK itu lebih cepat, lebih baik, dan lebih murah. Itu kami terapkan," kata Basuki.

Dia pun mencontohkan kejadian banjir besar di Jakarta pada 2007. Saat itu, hari Minggu tak ada satu pun kantor pemerintah yang beroperasi, kecuali kantor BKKBN.

Tol Pandaan-MalangKementerian PUPR Tol Pandaan-Malang
Tak perlu menunggu lama, JK kemudian memimpin rapat dan mengambil keputusan saat itu juga untuk membangun Kanal Banjir Timur (KBT).

Jika memperhitungkan benefit cost ratio, proyek raksasa senilai Rp 4 triliun itu tidak akan terbangun. Tapi, dengan keputusan yang diambil cepat, KBT terbangun, dan banjir Jakarta berkurang.

Empat strategi lainnya untuk mewujudkan peningkatan daya saing infarstruktur, adalah programming.

Kementerian PUPR akan fokus pada penyelesaian masalah. Contohnya, pengendalian banjir Jakarta yang belum memiliki masterplan untuk menyelesaikan masalah ini.

"Ini akan kita selesaikan," imbuh Basuki.

Baca juga: Jadi Menteri Lagi, Basuki Kelola Anggaran Rp 120 Triliun

Kemudian strategi pelaksaan yang harus dikerjakan tepat waktu, tepat anggaran, dan tepat kualitas.

Strategi berikutnya adalah pengawasan pada setiap proyek infrastruktur yang tengah dikerjakan.

Menurutnya, Kementerian PUPR sudah berkomitmen, jika Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan kerja dengan datang mengawasi proyek satu kali, dirinya sebagai Menteri PUPR harus datang dua kali.

Sementara bawahannya, yakni para direktur jenderal (dirjen) harus mengunjungi dan mengawasi proyek infrastruktur lebih sering lagi yakni empat kali.

Strategi terakhir adalah menajdikan pembangunan infrastruktur bermanfaat bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harta Properti Gubernur Bengkulu, Tersangka Kasus Pemerasan dan Gratifikasi

Harta Properti Gubernur Bengkulu, Tersangka Kasus Pemerasan dan Gratifikasi

Berita
Hingga Awal November, 1,9 Juta Sertifikat Tanah Elektronik Diterbitkan

Hingga Awal November, 1,9 Juta Sertifikat Tanah Elektronik Diterbitkan

Berita
Begini Cara Cek Nilai Tanah di Suatu Daerah secara 'Online'

Begini Cara Cek Nilai Tanah di Suatu Daerah secara "Online"

Berita
Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Berita
Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Berita
119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

Berita
Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan Saat Nataru

Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan Saat Nataru

Berita
Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Berita
'Face Recognition' Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

"Face Recognition" Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau