JAKARTA, KOMPAS.com - Basuki Hadimuljono kembali dipercaya untuk menjabat Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada Kabinet Indonesia Maju 2019-2024.
Tahun 2020, Basuki akan mengelola dana APBN sebesar Rp 120,21 triliun. Alokasi anggaran tersebut menjadi yang terbesar kedua setelah Kementerian Pertahanan yang mencapai Rp 127,4 triliun.
Lantas untuk apa saja anggaran tersebut?
Pembangunan infrastruktur sumber daya air bakal memperoleh pos terbesar yakni Rp 43,97 triliun. Sementara untuk menunjang konektivitas anggaran yang dialokasikan sebesar Rp 42,95 triliun.
Baca juga: Kembali Jadi Menteri, Berapa Harta Kekayaan Basuki?
Untuk pembenahan kawasan pemukiman dan perumahan, alokasi anggarannya masing-masing sebesar Rp 22 triliun dan Rp 8,48 triliun.
Sisanya, akan digunakan untuk pengembangan sumber daya manusia Rp 525,2 miliar, pembinaan konstruksi Rp 725 miliar, pembiayaan infrastruktur Rp 263,8 miliar dan dukungan manajemen, pengawasan serta pengembangan inovasi sebesar Rp 1,08 triliun.
Kementerian PUPR juga ditugaskan untuk mendukung pengembangan lima Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Super Prioritas dengan alokasi anggaran Rp 4,89 triliun.
Sedangkan untuk mendukung pembangunan infrastruktur pendukung PON XX di Papua sebesar Rp 793 miliar dan infrastruktur pendidikan dan pasar sebesar Rp 6 triliun.
Usai dilantik oleh Presiden, Basuki pun memberikan pengarahan kepada jajarannya untuk dapat menjaga amanah sebaik mungkin.
"Kita harus hati-hati membelanjakan uang negara. Mari kita berdoa bersama agar dapat menjalani periode kedua ini dengan selamat dan tetap dipercaya kredibilitas Kementerian PUPR," kata Basuki dalam keterangan tertulis, Rabu (23/10/2019).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.