Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menjajal Nippori-Toneri Liner, Kereta Tanpa Awak Jepang

Kompas.com - 11/12/2018, 22:47 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

TOKYO, KOMPAS.com - Bila di Indonesia teknologi automated guideway transit atau AGT baru sebatas digunakan pada skytrain Bandara Soekaro-Hatta, lain halnya dengan Jepang.

AGT di negeri sakura tersebut telah digunakan sebagai salah satu solusi mengatasi kemacetan yang kerap terjadi pusat kota Tokyo yang terkenal sibuk.

Adalah Biro Transportasi Tokyo Metropolitan yang mengoperasikan Nippori-Toneri Liner, sebuah rangkaian kereta tanpa awak atau AGT. Relasi ini terbentang sepanjang 9,7 kilometer, memcakup 13 stasiun di sepanjang jalurnya.

Chief of Service Promotion Biro Transportasi Tokyo Metropolitan Kazuhiro Uciyama menjelaskan, setiap hari tak kurang dari 86.000 orang yang menggunakan moda transportasi ini.

Baca juga: Cara Jepang Paksa Warga Naik Angkutan Umum

Penumpang cukup padat terutama pada saat jam-jam sibuk antara pukul 07.00-09.00.

Hal itu disebabkan efisiensi waktu yang mereka dapatkan bila menggunakan transportasi ini, dibandingkan dengan menggunakan bus.

"Bila menggunakan ini, mereka hanya butuh waktu sekitar 20 menit untuk jarak terjauhnya. Kalau menggunakan bus bisa mencapai 60 menit," kata Uciyama di kantornya, Jumat (30/11/2018).

Selain itu, tarif yang dipatok pun relatif lebih murah bila menggunakan bus yaitu berkisar antara Rp 21.000 hingga Rp 42.000.

"Kalau untuk jarak dekat sampai empat stasiun lebih murah Toneri Liner ya, sekitar 170 yen (Rp 22.100). Ini rata-rata penggunaan kereta ini. Tapi setelah itu lebih murah bus karena tarifnya flat 210 yen (Rp 27.300)," kata Uciyama.

Sejauh ini, ada 18 rangkaian kereta yang dioperasikan Biro Transportasi Tokyo Metropolitan. Dimana pada setiap rangkaian terdapat lima kereta.

Pada jam sibuk jarak kedatangan antara kereta satu dengan kereta yang lain hanya terpaut 3 menit saja.

Kendati disebut kereta, namun moda transportasi ini tidak berbasis rel melainkan roda. Karena tanpa awak, maka seluruh kendali operasi dilakukan melalui control room yang ada di stasiun.

Kendati demikian, Uciyama menuturkan, pihaknya tetap menyiagakan personel di dalam kereta terutama saat salju turun.

Pasalnya, ketika salju turun kerap terjadi penumpukkan di jalur yang dilalui sehingga akan berbahaya bila perjalanan tetap dilakukan sementara jalur tidak steril.

"Ini yang barang kali kurang menguntungkan dan mungkin tidak akan terjadi di Indonesia. Karena bisa jadi operasional stop, karena (salju) harus disekop dengan tenaga manusia," kata dia.

Halaman:


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Tips
Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Berita
Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Ritel
Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Titipan Prabowo Buat Penghuni Huntap Cianjur

Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Titipan Prabowo Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Tepis soal Proyek Jumbo Disetop, Dody: Cuma Selektif

Tepis soal Proyek Jumbo Disetop, Dody: Cuma Selektif

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau