"Meski sudah dilengkapi dengan roll heater, tapi ketika salju turun deras tetap harus butuh bantuan tenaga manusia," imbuh Uciyama.
Sejak beroperasi pada 2008 lalu, Nippori-Toneri Liner belum memberikan keuntungan hingga balik modal.
Ia mengatakan, biaya konstruksi moda ini mencapai 12,69 miliar yen. Adapun untuk pengadaan tanah, biro tidak mengeluarkan anggaran lantaran jalurnya dibangun di atas jalan milik pemerintah.
"Sekarang masih ada utang. Walaupun infrastruktur milik Pemerintah Tokyo, tapi untuk rolling stok dan stasiun itu kami yang keluarkan biayanya Rp 4 miliar yen," ungkapnya.
Kendati demikian, Uciyama mengaku, pihaknya tidak bisa serta merta menaikkan tarif begitu saja untuk mengejar agar cepat balik modal.
"Kalau untuk menjaga keberlangsungan operasi maka harus menerapkan tarif tinggi. Tapi itu tidak bisa dilakukan," tuntas Uciyama.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.