Ilustrasinya begini, untuk tipe studio dengan harga Rp 184.800.000, bila masyarakat meminjam uang muka 20 persen dengan tenor 20 tahun, maka yang harus mereka bayar yaitu Rp 322.119.450.
Hitungannya; uang muka (Rp 36.960.000) ditambah bunga 2,5 persen (Rp 992.250), ditambah cicilan x akumulasi tenor atau masa kredit (Rp 1.171.530 x 240). Hasil penjumlahannya diperoleh Rp 322.119.450.
Meski terbilang ringan, perlu diingat bahwa ada syarat penghasilan minimal yang harus dipenuhi.
Gubernur DKI Anies Baswedan saat peluncuran Rusunami Klapa Village, beberapa waktu lalu menyatakan, bahwa unit rusnami itu dapat dimiliki oleh masyarakat berpenghasilan Rp 4 juta hingga Rp 7 juta.
Lantas, bagaimana bila dibandingkan dengan cicilan program rusunami yang digagas Presiden Joko Widodo yang menerapkan DP 1 persen?
Baca juga: Setelah LTV Baru Berlaku, Ini Simulasi KPR DP 1 Persen
Pada April 2017 lalu, Presiden Joko Widodo meluncurkan PP Urban Town@Serpong. Proyek ini merupakan rusunami subsidi yang dapat ditebus dengan DP 1 persen.
Berdiri di atas lahan seluas 8,5 hektar, kompleks hunian ini dibangun dengan konsep superblok yang terdiri atas 11 menara dengan kapasitas 6.000 unit.
Setiap unit dirancang seluas 30 meter persegi yang terdiri atas 2 kamar tidur, 1 kamar mandi, dapur dan ruang keluarga. Harga yang dibanderol untuk rusunami ini adalah Rp 294 juta atau Rp 8,4 juta per meter persegi.
Dengan ketentuan DP 1 persen, maka peminat diwajibkan menyetor uang Rp 2,9 juta, tanpa bunga.
Sementara cicilannya sekitar Rp 1,2 juta per bulan dengan masa tenor 20 tahun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.