BEKASI, KOMPAS.com - Atmosfer optimisme itu kental terasa Sabtu (15/9/2018) pagi menjelang siang di kawasan pengembangan Kota Deltamas, Cikarang, Jawa Barat.
Semangat positif dan keyakinan untuk bersama-sama membangkitkan sektor properti Indonesia dari kelesuan dimulai saat Presiden Komisaris PT Panasonic Gobel Indonesia Rahmat Gobel, mitra lokal dari Panasonic Group Jepang, berpidato.
Menurut dia, sekaranglah waktu yang tepat untuk membangun pasar dengan optimisme. Berperan serta dalam pembangunan ekonomi melalui proyek perumahan skala kota dengan terobosan baru akan membuat keadaan menjadi lebih baik.
"Kami yakin, pertumbuhan ekonomi tahun depan akan lebih baik lagi. Terlebih pembangunan infrastruktur terus dipercepat penyelesaiannya seperti MRT Jakarta yang tahun depan diresmikan, Pelabuhan Patimban yang juga dilaksanakan tahun 2019, dan kereta cepat Jakarta-Surabaya," tutur Gobel.
Ketiga proyek infrastruktur tersebut, lanjut dia, menggambarkan investasi besar yang dilakukan tepat waktu dalam kaitannya menggenjot perekonomian nasional.
"Kami ingin ikut berkontribusi melalui penerapan sistem teknologi di semua bidang, termasuk properti," kata Gobel.
Kawasan ini telah menjelma menjadi kawasan internasional yang diisi oleh sekitar ribuan perusahaan internasional dan multinasional. Sejumlah 910 perusahaan di antaranya berasal dari Jepang.
"Kondisi tersebut memberikan keyakinan kepada kami untuk terus membangun, menyediakan hunian dan fasilitas berkelas dengan standar dan taraf Jepang yang memang kebutuhannya demikian tinggi," kata Hongky.
Bertolak dari kesamaan motivasi itulah, kedua raksasa ini membentuk usaha patungan (joint venture) PT PanaHome Deltamas Indonesia dengan kepemilikan masing-masing 51 persen PT PanaHome Gobel Indonesia dan 49 persen PT Puradelta Lestari Tbk.
Atas nama PT PanaHome Deltamas Indonesia, mereka mengembangkan Savasa Smart Lifestyle seluas 37 hektar di Kota Deltamas dengan nilai investasi awal Rp 360 miliar.
Rencananya, mereka membangun sebanyak 2.500 unit yang terbagi dalam tiga tahap. Tahap pertama dikerjakan seluas 13 hektar dengan jumlah rumah 811 unit yang terbagi dalam 4 klaster dan 33 ruko.
Harga yang dipatok untuk rumah tahap pertama ini serentang Rp 900 juta hingga Rp 1,2 miliar dengan tipikal terkecil 64 meter persegi dan terbesar 80 meter persegi.
Presiden Direktur PT PanaHome Deltamas Indonesia Kazuhiko Tanaka mengakui saat ini bisnis properti di Indonesia memang sedang tidak dalam kondisi baik. Namun demikian, investasi yang direncanakan di sektor properti ini untuk jangka menengah dan panjang.