Tak sekali pun terlontar dari bibirnya kata-kata yang menunjukkan bahwa dirinya pribadi "mahapenting". Berkali-kali pula Basuki mengatakan, "Ini semua kerja sama dari team work yang solid."
Pun ketika dia dituding dan disalahkan sebagai pihak paling bertanggung jawab atas terjadinya insiden macet total saat mudik Lebaran 2016 menjelang pintu keluar Brebes atau Brebes Exit (Brexit), tak ada reaksi berlebihan.
Sebaliknya, dia meminta maaf dan dengan rendah hati mengakui banyak kekurangan yang harus diperbaiki.
Permintaan maaf Basuki ini kemudian ditunjukkannya melalui kerja keras hingga berbuah lancarnya penyelenggaraan mudik 2017.
Mengutip laman resmi Kementerian PUPR, lelaki paruh baya berambut putih ini merupakan alumnus Jurusan Teknik Geologi Universitas Gadjah Mada (UGM) 1979.
Kemudian, pria kelahiran 5 November 1954 yang juga anak tentara ini meraih gelar Master dan Doktor Teknik Sipil dari Colorado State University, Amerika Serikat.
Dari penjelasannya, Basuki mengaku sudah berkarier di Kementerian PUPR lebih dari 30 tahun. Waktu yang sangat panjang untuk dapat dikatakan sebagai seorang pejabat senior dan ahli di bidangnya.
Sejumlah posisi penting pernah diembannya, mulai dari Direktur Jenderal (Dirjen) Sumber Daya Air, Kepala Balitbang PU (2005-2007), Inspektorat Jenderal PU (2007-2013), dan Dirjen Penataan Ruang (2013-2014).
Kembali pada pembangunan infrastruktur konektivitas, menurut Basuki, masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan oleh jajarannya. Terlebih untuk tahun fiskal 2018 dengan anggaran Rp 107,3 triliun yang harus diserap maksimal dengan kualitas tinggi.
Begitu luasnya cakupan kerja kementerian yang dipimpinnya, masih banyak tanggung jawab yang harus ditunaikan hingga masa jabatannya berakhir, kelak setahun lagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.