Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Sebut Basuki sebagai Daendels Baru

Kompas.com - 22/06/2018, 20:51 WIB
Erwin Hutapea,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

PASURUAN, KOMPAS.com - Seusai meresmikan Jalan Tol Gempol-Pasuruan Seksi 2 Rembang-Pasuruan, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mengenalkan Daendels baru kepada wartawan.

Rupanya Daendels yang dimaksud adalah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.

Sebagaimana diketahui, Daendels merupakan Gubernur Jenderal Hindia Belanda yang memerintahkan pembangunan jalan mulai dari Anyer di Banten sampai Panarukan di Jawa Timur.

Baca juga: Diawali Basmalah, Jokowi Resmikan Tol Rembang-Pasuruan

Presiden Jokowi mengumpamakan Menteri Basuki sebagai Daendels zaman sekarang karena berperan membangun infrastruktur jalan mulai dari Merak sampai Banyuwangi.

"Jadi Merak ke Banyuwangi selesai. Ini ada Daendels baru, yaitu Menteri PUPR. Kalau dulu Daendels dari Anyer ke Panarukan, sekarang dari Merak ke Banyuwangi," kata Jokowi sambil bergurau seusai peresmian Jalan Tol Rembang-Pasuruan, Jumat (22/6/2018).

Dia berharap pembangunan jalan dari Merak hingga Pasuruan sudah rampung pada tahun ini. Kemudian dilanjutkan ke Banyuwangi yang diharapkan selesai tahun 2019.

Jokowi juga mengatakan dua keinginan dengan adanya pembangunan jalan tol. Pertama, nantinya distribusi barang dan logistik bisa lebih murah karena transportasinya lebih cepat.

Kedua, tol juga harus terintegrasi dengan titik pertumbuhan ekonomi, antara lain kawasan industri, pelabuhan, dan kawasan wisata.

"Ini yang ingin kita integrasikan semua sehingga pembangunan jalan tol itu betul-betul berguna dan bermanfaat maksimal," tuturnya.

Manfaatnya terutama untuk dunia usaha, pariwisata, industri, pelabuhan, dan kawasan di sekitar jalan tol tersebut.

Dia juga menyinggung soal penerapan tarif tol. Menurut Jokowi, ini merupakan investasi yang dikerjakan oleh BUMN dan swasta. Oleh sebab itu, penentuan tarif harus dibicarakan bersama.

"Kita tidak ingin investor dirugikan. Kita ingin investor dan masyarakat sama-sama diuntungkan," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com