Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bernardus Djonoputro
Ketua Majelis Kode Etik, Ikatan Ahli Perencanaan Indonesia (IAP)

Bernardus adalah praktisi pembiayaan infrastruktur dan perencanaan kota. Lulusan ITB jurusan Perencanaan Kota dan Wilayah, dan saat ini menjabat Advisor Senior disalah satu firma konsultan terbesar di dunia. Juga duduk sebagai anggota Advisory Board di Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan, Institut Teknologi Bandung ( SAPPK ITB).

Selain itu juga aktif sebagai Vice President EAROPH (Eastern Region Organization for Planning and Human Settlement) lembaga afiliasi PBB bidang perencanaan dan pemukiman, dan Fellow di Salzburg Global, lembaga think-tank globalisasi berbasis di Salzburg Austria. Bernardus adalah Penasehat Bidang Perdagangan di Kedubes New Zealand Trade & Enterprise.

Indonesia Gamang Libatkan Swasta Bangun Infrastruktur

Kompas.com - 20/06/2016, 10:56 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorHilda B Alexander

Untuk itu, sebenarnya Perpres Nomor 38 tahun 2015, dan kemudian diikuti dengan Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) Perka 19/2015, telah memberikan kejelasan hukum pola kemitraan ini sebagai salah satu langkah strategis pemerintah Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Dalam skema ini disediakan dana talangan sebagai garansi atas gagal bayar, berbagai risiko politik maupun risiko komersial dan risiko credit-risk negara.

Namun, sangat disayangkan, kecuali IPP PLN di Batang Jawa Tengah dan jalan tol melalui Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT), belum ada satu pun KPBU besar yang selesai tender.

Infrastruktur listrik, yang seharusnya cepat karena pengalaman PLN, saat ini juga sangat tersendat, terutama lambatnya negosiasi Power Purchase Agreement.

Bahkan dari sekian banyak tender investasi yang sedang berlangsung, semua terhenti di tahap pra-kualifikasi, seperti Air Bersih Lampung, Kereta Api Cepat Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Air Bersih Umbulan, dan Kalibaru Port di Tanjung Priok.

Daftar terhentinya proyek-proyek KPBU terus bertambah. Dalam banyak kesempatan, pemerintah meyakini bahwa ekonomi Indonesia akan bertumbuh di atas 6 persen, bahkan sampai 8 persen, apabila Indonesia dapat membangun infrastrukturnya.

Begitu pentingnya persoalan infrastruktur ini sehingga kebuntuannya menjadi masalah bersama. Investor swasta dalam negeri dan internasional sudah sangat siap masuk ke sektor ini, namun kerja sama yang saling berbagi risiko antara sektor publik dan swasta harus dibangun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau