Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Himpun Dana Infrastruktur, Pemerintah Gaet Donor Negara Lain

Kompas.com - 14/06/2016, 20:09 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hibah dana yang diberikan Pemerintah Swiss dan Bank Dunia melalui program Indonesian Sustainable Urbanization Multi Donor Trust Fund (IDSUN) dianggap sebagai salah satu cara guna menghimpun dana pembangunan infrastruktur.

Direktur Keterpaduan Infrastruktur Permukiman Ditjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Dwityo Akoro Soeranto, mengatakansumber pendanaan swasta seperti itu sangat dibutuhkan.

"Kami punya program 100-0-100 yang harus dipenuhi sampai 2019 mendatang. Untuk mencapai target kita butuh sumber pendanaan swasta seperti ini," jelas di Jakarta, Selasa (14/6/2016).

Pemerintah Swiss dan Bank Dunia baru saja menghibahkan dana senilai 13,4 juta dollar Amerika Serikat atau lebih dari Rp 179 miliar untuk mengelola perkotaan di Indonesia.

Tak hanya dari Swiss, IDSUN juga diharapkan dapat membuat donor lain menghibahkan dananya ke Indonesia untuk tujuan yang sama.

100-0-100 merupakan program Ditjen Cipta Karya yang menargetkan seluruh wilayah di Indonesia memiliki sanitasi 100 persen, daerah kumuh 0 persen, dan ketersediaan air 100 persen.

Untuk mencapai target tersebut, Dwityo mengaku membutuhkan dana yang sangat besar dan sulit tercapai jika hanya mengandalkan dana APBN.

"Dana yang kami butuhkan untuk mengejar target itu Rp 751 triliun. Di dalam rencana strategis 2015-2019, dana dari APBN hanya Rp 128 triliun dan itu kekurangannya banyak sekali," tambah Dwityo.

Hingga saat ini, lanjut dia, program 100-0-100 telah mencapai progres 74 persen. Selain untuk program 100-0-100, IDSUN juga bakal digunakan untuk perbaikan empat sektor perkotaan lainnya.

Empat sektor perkotaan tersebut adalah sistem transportasi perkotaan, sistem drainasi dan manajemen risiko banjir, perumahan terjangkau dan permukiman kumuh, serta manajemen pembuangan sampah perkotaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com