Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kualitas Pengembang dan Properti China Dianggap Kalah Jauh dari Jepang

Kompas.com - 09/06/2016, 16:48 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Besarnya pasar properti Indonesia menggoda perusahaan-perusahaan asing, termasuk dari China, untuk mengadu peruntungan. 

Terbaru adalah China Communications Construction Group (CCCG). Perusahaan konstruksi ini menjajal pasar properti Indonesia melalui PT China Harbour Indonesia.

Tak tanggung-tanggun, mereka memulai kiprah perdananya di sektor properti dengan dana investasi 1 miliar dollar AS atau ekuivalen dengan Rp 13,3 triliun.

Dana sebesar itu akan digunakan untuk membangun 30 menara apartemen yang mencakup 15.000 unit.

Baca: Jajal Pasar Indonesia, Pengembang China Siapkan 1 Miliar Dollar AS

Kiprah pengembang China, di luar Hongkong, sejatinya sudah dimulai sejak dua tahun lalu. 

Menurut CEO Leads Property Indonesia, Hendra Hartono, China Sonangol Land yang memulai kiprah para pengembang Negeri Tirai Bambu tersebut di Indonesia.

"Mereka menggandeng pengembang Nasional dan secara agresif membangun properti-properti besar di Jakarta dan Jabodetabek," jelas Hendra kepada Kompas.com, Kamis (9/6/2016).

China Sonangol Land diketahui mengakuisisi EX Plaza Indonesia, Thamrin, Jakarta Pusat, untuk dikonversi menjadi pengembangan multifungsi EX Building yang mencakup perkantoran, ruang ritel, kondominium, dan service apartment

Selain mengakuisisi EX Plaza, China Sonangol Land juga bermitra dengan Sampoerna Group. Keduanya sepakat akan membangun dua menara baru Sampoerna Strategic Square di Jl Jendral Sudirman, dengan kapasitas area sewa seluas 234.000 meter persegi. Kedua gedung ini berdiri di atas lahan seluas 34.735 meter persegi. 

Namun demikian, menurut Hendra, jika dibandingkan dengan Jepang, rekam jejak pengembang China masih kalah jauh.

"Yang masuk Indonesia memang makin banyak. Tetapi belum terlihat prestasinya. Belum ada satupun pengembang China menyelesaikan proyek-proyeknya di Indonesia," ujar Hendra.

Sehingga wajar, kata Hendra, hingga saat ini masyarakat Indonesia masih melihat produk properti Jepang unggul dibanding China.

Keunggulan Jepang tersebut, imbuh Hendra, ada pada kualitas bangunan, konsep, layanan purna jual, hingga sumber daya manusia yang mengelola proyek properti yang dikembangkan.

"Karena itu, kalaupun Sonangol Land mengembangkan lahan premium Jakarta, bukan berarti propertinya juga premium," tuntas Hendra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau