JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa tahun ini perekonomian di negara-negara berkembang di Benua Asia mulai meningkat. Dampaknya perkembangan properti mewah di negara-negara tersebut, meningkat.
Itu juga yang kemudian membuat investor tertarik untuk melakukan investasi di beberapa negara berkembang di Asia.
Berikut perkembangan properti mewah si negara-negara Asia:
1. Pakistan
Dalam beberapa tahun belakangan, permintaan properti mewah di Pakistan terus meningkat terutama di kota-kota besar Pakistan. Misalnya Bahria Enclave Apartments yang ada di Islamabad, ibu kota Pakistan.
Apartemen dengan desain indah itu menjadi salah satu incaran investor, terutama investor asing. Meningkatnya jumlah investor di Pakistan dipicu keberhasilan pemerintahnya memperkenalkan Real Estate Investment Trust (REITs).
Selain itu juga, perjanjian ekonomi antara Pakistan dan China yang baru-baru ini disepakati disanyalir akan berdampak positif terhadap perekonomian Pakistan sehingga permintaan properti mewah di sana akan terus tumbuh subur.
2. Sri Lanka
Berdasarkan penelitian, jumlah apartemen mewah di Sri Lanka bakal mencapai 6.000 unit dalam kurun waktu tiga tahun mendatang.
Jumlah itu naik lebih dari 100 persen dibandingkan kuartal III 2015 yang mencatatkan angka 2.657 unit.
Hal itu kemudian berimbas pada kian maraknya menara-menara apartemen di ibu kota Sri Lanka, Colombo.
Kendati permintaan properti lebih banyak di Colombo, pemerintah Sri Lanka terus mengembangkan infrastruktur di kota-kota lainnya.
Kota-kota yang merupakan daerah berkembang seperti Kandy, Galle dan Nuwara dijadikan sasaran pemerintah Sri Lanka guna meningkatkan popularitas di daerah tersebut.
3. Indonesia
Pada tahun 2012 dan 2013, Jakarta menduduki puncak daftar sebagai kota dengan perkembangan properti mewah tercepat di dunia.
Berdasarkan data dari Knight Frank’s Prime Global, harga properti untuk kelas mewah saat itu meningkat 38,1 persen dan 37,7 persen.
Banyak permintaan rumah mewah saat itu karena didorong meningkatnya jumlah perpindahan penduduk ke Jakarta.
Sayangnya, dalam beberapa tahun terakhir nama Jakarta kurang diminati oleh para pencari properti mewah karena meroketnya harga tanah.
4. Bangladesh
Selama beberapa tahun terakhir perkembangan industri real estat di Bangladesh mengalami masa-masa sulit. Alasannya mulai dari suku bunga yang tinggi sampai kerusuhan politik.
Masalah urbanisasi juga membuat pemerintah Bangladesh hanya fokus membangun infrastruktur di kota-kota besar.
Meski begitu, peminat properti mewah di Bangladesh masih tetap ada terutama di wilayah Gulshan dan Baridhara.
Sebagai contoh, harga properti mewah di Dhanmondi, salah satu daerah paling makmur di Dhaka, ibu kota Bangladesh telah meningkat lima sampai enam kali bila dibandingkan 10 atau 15 tahun lalu.
5. Myanmar
Pemerintah Myanmar telah melaksanakan reformasi penting dalam beberapa tahun terakhir untuk membuat negara tersebut menarik bagi investor, terutama mereka yang tertarik untuk membeli properti mewah.
Saat ini pemerintah di sana telah mengeluarkan regulasi baru yang memungkinkan investor asing untuk berinvestasi kondominium mewah di sana.
Kota Yangon merupakan wilayah yang paling banyak diincar oleh investor properti di Myanmar.
6. Filipina
Di masa lalu, pasar properti mewah di Filipina berkembang sangat cepat. Sayangnya kondisi tersebut sekarang telah berubah karena kini pemerintah Filipina tengah fokus untuk membangun hunian bagi kalangan menengah.
Tidak hanya itu, untuk investasi jangka panjang, menyewa sebuah kondominium di Metro Manila juga bisa dijadikan instrumen investasi yang sangat menggiurkan karena populasi ekspatriat di sana sangat besar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.