Lama tak bergaung, gagasan besar yang sempat terkubur ini kemudian dihidupkan kembali oleh keponakan Aldrich, David Rockefeller. Dia memutuskan untuk segera mewujudkan konsep sang paman sekaligus merevitalisasi kawasan bisnis atau central business district (CBD) Manhattan.
Pada bulan Mei tahun 1959, Rockefeller membentuk asosiasi perkotaan Lower Manhattan yang kemudian merencanakan pembangunan World Trade Center yang ditaksir senilai 250 juta dollar AS. Lokasinya diputuskan dekat dengan Fulton Fish Market di East River.
Konstruksi dimulai pada 1966, dengan dukungan semua sumber daya dan kekuatan yang dimiliki imperium bisnis Rockefeller. Dia menyadari, tidak mudah membangun gedung jangkung di Manhattan, karena sebagian besar lahan di bawah kendali The Port Authority (TPA).
Oleh karena itu, insinyur-insinyur terbaik, tenaga teknis terampil, dan para pimpinan proyek dipekerjakan siang dan malam. Demikian halnya dengan peralatan konstruksi. Rockefeller mendatangkan tower crane kangguru langsung dari Australia. Crane jenis ini khusus digunakan untuk membangun gedung-geddung tinggi.