Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Sejoli World Trade Center dalam Film "The Walk"

Kompas.com - 10/10/2015, 13:11 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

Sumber imdb
JAKARTA, KOMPAS.com - Film drama biografi yang disutradari Robert Zemeckis, The Walk, ramai diperbincangkan dunia. Bukan saja karena akting jempolan Joseph Gordon-Levitt yang melakoni Philippe Petit, melainkan dihadirkannya kembali menara kembar World Trade Center.

Faktanya, duo World Trade Center ini sudah 'almarhum', menjadi sasaran serangan teroris pada 11 September 2001. Hampir 3.000 nyawa melayang. Bencana ini juga secara radikal mengubah cakrawala kota New York, menghancurkan kolom kembar kaca dan baja yang selama bertahun-tahun menjadi simbol kedigdayaan Amerika Serikat.

Council on Talls Building and Urban Habitat (CTBUH) mengategorikan World Trade Center ini sebagai supertall karena ketinggiannya di atas 300 meter. Konstruksinya rampung pada tahun 1973, masing-masing menara berdiri kokoh setinggi 417 meter (One World Trade Center), dan 415,1 meter (Two World Trade Center) dengan 110 lantai. 

Pencakar langit ini adalah kredo istimewa bagi negeri Paman Sam di sektor bisnis, keuangan, dan perbankan. Betapa tidak, duo pencakar langit ini dianggap sebagai kemenangan imajinasi dan kehendak manusia.

HDWallpapeer Philippe Petit meniti tali baji di antara sejoli World Trade Center.
Sebanyak 50.000 karyawan kerah putih bekerja di gedung yang berfungsi sebagai perkantoran premium ini. Menariknya, saat berdiri angkuh, Wold Trade Center tidak hanya berfungsi sebagai perkantoran, juga destinasi wisata. Sejumlah 200.000 turis dari seluruh dunia berkunjung setiap hari ke gedung yang dirancang oleh Emery Roth & Sons dan Minoru Yamasaki Associates.

Simbol perdamaian dunia

Konsep pengembangan World Trade Center pertama kali diperkenalkan dalam sebuah pameran bertajuk New York Worlds Fair 1939. World Trade Center didedikasikan sebagai representasi "perdamaian dunia melalui perdagangan." Tujuh tahun kemudian, salah satu penyelenggara pameran, Winthrop W Aldrich, mendatangi otoritas setempat untuk merealisasikan konsep tersebut secara permanen di kota New York.


Lama tak bergaung, gagasan besar yang sempat terkubur ini kemudian dihidupkan kembali oleh keponakan Aldrich, David Rockefeller. Dia memutuskan untuk segera mewujudkan konsep sang paman sekaligus merevitalisasi kawasan bisnis atau central business district (CBD) Manhattan. 

Pada bulan Mei tahun 1959, Rockefeller membentuk asosiasi perkotaan Lower Manhattan yang kemudian merencanakan pembangunan World Trade Center yang ditaksir senilai 250 juta dollar AS. Lokasinya diputuskan dekat dengan Fulton Fish Market di East River.

guysgab World Trade Center, simbol kdigdayaan ekonomi, bisnis dan keuangan Amerika Serikat.
Konstruksi dimulai pada 1966, dengan dukungan semua sumber daya dan kekuatan yang dimiliki imperium bisnis Rockefeller. Dia menyadari, tidak mudah membangun gedung jangkung di Manhattan, karena sebagian besar lahan di bawah kendali The Port Authority (TPA). 

Oleh karena itu, insinyur-insinyur terbaik, tenaga teknis terampil, dan para pimpinan proyek dipekerjakan siang dan malam. Demikian halnya dengan peralatan konstruksi. Rockefeller mendatangkan tower crane  kangguru langsung dari Australia. Crane jenis ini khusus digunakan untuk membangun gedung-geddung tinggi.


Secara keseluruhan, masing-masing menara kembar World Trade Center dilengkapi 97 elevator penumpang dengan kecepatan 8,2 meter per detik, 200.000 keping baja yang dirakit dan diproduksi di seluruh pabrik baja Amerika Serikat, 4,8 juta meter kabel listrik, 40.000 pintu, 43.000 jendela, dan 6 hektar marmer. 

Proses pembangunan kelar pada April 1973 yang ditandai dengan pemasangan patung perunggu setinggi 7,6 meter. Peresmian pembukaan dipimpin Gubernur Nelson Rockefeller. Abang David Rockefeller ini mengatakan, "Tidak terlalu sering kita melihat mimpi menjadi kenyataan. Tapi hari ini, kita melihat kenyataan itu".

fillinc The Walk, film dengan latar menara kembar World Trade Center.
Sejoli World Trade Center sempat menjadi bangunan tertinggi di dunia pada zamannya sebelum rekornya ditumbangkan Chicago Sears Tower. Namun, untuk urusan reputasi, gengsi, dan mistifikasi, World Trade Center belum ada yang menandingi hingga kini.

Termasuk saat Philippe Petit mendemonstrasikan keterampilannya meniti seutas tali baja di antara dua menara pada 6 Agustus 1974. Disusul kemudian aksi "manusia terbang" George Willig pada Mei 1977. Dia memanjat hingga ke puncak menara.

Daya tarik World Trade Center semakin melambung saat pemilik gedung menambahkan fitur windows of the world berupa restoran tertinggi di dunia yang berada pada ketinggian lantai 107. Pembukaan restoran dilakukan pada April 1976 dan langsung menjadi buah bibir para sosialita global. 


Karena magnitude itu pula, pendapatan pemilik gedung melonjak hingga 204 juta dollar pada 1983 dengan tingkat okupansi demikian tinggi. Para calon penyewa gedung yang merupakan pebisnis, dan perusahaan multinasional, rela mengantre demi dapat menjadi bagian dari komunitas dunia World Trade Center. Jadi, siapapun yang berkantor di menara kembar World Trade Center akan memiliki kebanggaan tersendiri, istimewa, dan menjadi digdaya.

Sony Pictures Joseph Gordon-Levitt berperan sebagai Philippe Petit dalam fim The Walk

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau