Managing Director Pandega Desain Weharima sebagai mitra lokal Smallwood, Reynolds, Stewart, Stewart and Associates Inc. (SRSSA), Prasetyoadi, memastikan hal tersebut kepada Kompas.com, di Jakarta, Kamis malam (3/9/2015).
"Akhirnya desain Signature Tower Jakarta lulus sidang. Keputusannya pekan lalu, Rabu (26/8/2015)," ungkap Tiyok, sapaan akrab Prasetyoadi.
Menurut Tiyok, setelah lolos sidang TPAK, akan dilanjutkan dengan pembangunan yang ditandai peletakan batu pertama atau ground breaking. Pelaksanaan ground breaking tersebut dilakukan akhir tahun ini.
"Meskipun ekonomi sedang lesu, tapi proyek ini akan terus berlanjut dan pasti dibangun. Rencananya akhir tahun mulai ground breaking," tutur Tiyok.
Dia menambahkan, secara umum desain yang disetujui TPAK, tidak berbeda dengan desain awal. Hanya terdapat penambahan fasilitas sebagai ruang publik. Demikian halnya dengan fasad, dan mahkota gedung yang mengambil inspirasi dari Candi Borobudur.
Jika Signature Tower Jakarta terbangun, akan menempati posisi tertinggi ke-77 di dunia. Klasemen ini mengacu pada data terkini Council on Tall Buildings and Urban Habitat (CTBUH), yang mencakup proyek masa depan, dalam perencanaan, tahap konstruksi, dan sudah terbangun alias beroperasi.
Bakal gedung terjangkung di dunia nantinya ditempati oleh X-Seed 4000 di Tokyo, Jepang. Proyek multifungsi ini dirancang dengan ketinggian 4.000 meter dan berisi 800 lantai.
Baca juga:
Gedung Tinggi, Antara Gengsi dan Reputasi
Gedung Tinggi, Antara Gengsi dan Reputasi (II)
Indonesia, Malaysia, dan Thailand Bersaing Menjadi yang "Tertinggi"