Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangun 16 Ruas Jalan, Pemprov NTT Pinjam Dana SMI Rp 189,7 Miliar

Kompas.com - 25/08/2020, 21:02 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mendapat pinjaman dana dari PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) senilai Rp 189,7 miliar.

Pinjaman ini digunakan untuk membiayai pembangunan 16 ruas jalan provinsi di wilayah yang berbatasan dengan Negara Australia dan Timor Leste.

Wakil Gubernur NTT Josef A Nae Soi menyambangi kantor pusat PT SMI guna melakukan penandatanganan secara langsung perjanjian pinjaman pada Senin (24/8/2020) lalu.

Sebelumnya perjanjian pinjaman telah ditandatangani secara virtual oleh Gubernur NTT Victor Bungtilu Laiskodat dan Direktur Utama PT SMI Edwin Syahruzad pada Rabu (5/8/2020)

Josef menjelaskan, pinjaman dari PT SMI itu dibagi dalam dua peruntukan. Pertama untuk pembangunan tujuh ruas jalan provinsi sebesar Rp 66 miliar.

Selanjutnya peruntukan kedua, pembangunan sembilan ruas jalan provinsi sebesar Rp 123,7 miliar.

Baca juga: Perkembangan Proyek Bendungan Temef NTT Tembus 50 Persen

Pembangunan ruas jalan ini tersebar di sejumlah pulau di NTT dengan panjang sekitar 189 kilometer.

Josef menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada PT SMI atas realisasi permohonan bantuan pinjaman daerah itu.

Untuk membangun NTT, lanjut Josef, tidak bisa hanya bergantung pada dana transfer pusat baik dalam bentuk Dana Alokasi Umum (DAU) maupun Dana Alokasi Khusus (DAK).

“Terima kasih kepada Kementerian Keuangan dan PT SMI karena telah mengabulkan permohonan kami," ujar Josef dalam rilis resmi yang diterima Kompas.com, Selasa (25/8/2020).

Untuk diketahui, panjang jalan provinsi di seluruh kabupaten dan kota di NTT sekitar 2.600 kilometer lebih. Namun, sebagian besar dalam keadaan rusak berat dan ringan.

Pemerintah Provinsi NTT tidak mungkin hanya mengandalkan dana transfer dari pemerintah pusat untuk memperbaikinya.

Dana transfer tersebut, menurut Josef, tidak akan cukup. Belum lagi untuk bangun infrastruktur lainnya seperti embung, air dan lain sebagainya.

Baca juga: Ini Kabar Terbaru Proyek Bandara Komodo Labuan Bajo

Juga untuk pengembangan pertanian, peternakan, perikanan dan kelautan serta sektor lainnya.

Lebih lanjut Josef menjelaskan, sejatinya Pemerintah Provinsi NTT mengajukan permohonan pinjaman kepada PT SMI senilai Rp 1,5 triliun untuk enam sektor.

Keenam sektor tersebut adalah infrastruktur jalan, pengembangan perikanan, peternakan, pertanian, kehutanan, dan penanaman porang.

“Kami berharap setelah pencairan pinjaman tahap pertama ini, akan segera diikuti dengan (pencairan) tahap berikutnya. Apalagi kami senantiasa dipermudah dan didampingi oleh tim dari SMI untuk pengurusan administrasinya,” tutur Josef.

Sementera itu Dirut PT SMI Edwin Syahruzad mengapresiasi Pemprov NTT atas keberanian melakukan pinjaman untuk pembiayaan infrastruktur.

Edwin menilai, Pemprov NTT telah membuka diri untuk membangun komunikasi intensif sehingga pencairan pinjaman tahap pertama dapat berjalan dengan baik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertambahan Nilai Ekonomi Berkat Sertifikat Tanah Tembus Rp 6.322 Triliun

Pertambahan Nilai Ekonomi Berkat Sertifikat Tanah Tembus Rp 6.322 Triliun

Berita
Tiga Bulan Pertama, Lippo Karawaci Raih Pra-penjualan Rp 1,5 Triliun

Tiga Bulan Pertama, Lippo Karawaci Raih Pra-penjualan Rp 1,5 Triliun

Berita
Pendaftaran Tanah lewat PTSL Capai 112 Juta Bidang

Pendaftaran Tanah lewat PTSL Capai 112 Juta Bidang

Berita
Puji Progres Bendungan Meninting, Basuki: Mudah-mudahan Agustus Selesai

Puji Progres Bendungan Meninting, Basuki: Mudah-mudahan Agustus Selesai

Berita
Pendapatan Turun, SBI Berharap pada Proyek Strategis Nasional IKN

Pendapatan Turun, SBI Berharap pada Proyek Strategis Nasional IKN

Berita
Pendapatan Waskita Beton Naik 38 Persen Jadi Rp 505,68 Miliar

Pendapatan Waskita Beton Naik 38 Persen Jadi Rp 505,68 Miliar

Berita
Jumlah Backlog Kepemilikan Rumah Berkurang Jadi 9,9 Juta

Jumlah Backlog Kepemilikan Rumah Berkurang Jadi 9,9 Juta

Berita
Kuartal I-2024, Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen

Kuartal I-2024, Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen

Berita
[POPULER PROPERTI] Pasok Material Tol Padang-Sicincin, HK Kolaborasi dengan Korem 032/Wirabraja

[POPULER PROPERTI] Pasok Material Tol Padang-Sicincin, HK Kolaborasi dengan Korem 032/Wirabraja

Berita
9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Waswas soal Kepastian Tanah

Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Waswas soal Kepastian Tanah

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com