Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Tambah 4 Alat Berat Tangani Banjir Bandang di Sulsel

Kompas.com - 17/07/2020, 13:33 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang (BBWSPJ) menambah empat unit alat berat untuk menangani material banjir bandang di Kecamatan Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).

Keempat unit alat berat tersebut berupa, 1 unit ekskavator, 1 unit dozer, dan 2 unit dump truk ke Desa Radda yang kondisinya paling parah akibat banjir bandang.

Sebelumnya, BBWSPJ Kementerian PUPR telah mengerahkan alat berat berupa 3 unit excavator, 1 unit dozer, 2 unit dump truck.

Selain itu, Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Luwu Utara telah mengerahkan dua unit ekskavator yang berasal dari Dinas Pertanian Kabupaten Luwu Utara dan dari mitra kerja.

Banjir bandang tersebut terjadi akibat luapan air Sungai Masamba karena curah hujan yang sangat tinggi di bagian hulu sungai tersebut.

Luapan air sungai tersebut membawa material lumpur dan batang pohon berukuran besar sehingga menyebabkan akses Jalan Nasional Trans Sulawesi Palopo-Masamba menuju Kota Masamba terputus.

Banjir ini disertai lumpur setinggi 1 meter dan Bandar Udara Andi Jemma diketahui tertutup material banjir bandang.

Selain mengerahkan alat berat, Kementerian PUPR juga mengerahkan 1 unit Mobil Tangki Air berkapasitas 4.000 liter dan 10 unit Hidran Umum berkapasitas 2.000 liter.

Baca juga: Banjir Bandang Landa Sulsel, Pemerintah Turunkan 3 Ekskavator

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, dalam masa tanggap darurat, hal paling penting yang harus dilakukan adalah ketersediaan sarana dan prasarana air bersih serta sanitasi untuk keperluan sehari-hari bagi para korban dan pengungsi.

“Kami sangat concern dengan air bersih terutama di tempat-tempat pengungsian. Kita juga manfaatkan instalasi pengolahan air minum (IPA) terdekat maupun IPA mobile untuk menyuplai air bersih, khususnya ke posko pengungsian," kata Basuki seperti dikutip dari laman Kementerian PUPR, Jumat (17/7/2020).

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang Kementerian PUPR Adenan Rasyid mengatakan, untuk penanganan sementara mencegah kembali luapan air sungai, Kementerian PUPR telah menggunakan tanggul karung pasir (sandbag).

“Untuk penanganan lebih lanjut kami sudah berkoordinasi dengan sejumlah pihak diantaranya dengan Bupati Luwu Utara dan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sulawesi Selatan Kementerian PUPR," kata Adenan.

Adenan mengutarakan, indikasi pembukaan lahan baru di daerah hulu Sungai Rongkong, Sungai Baliase, dan Sungai Masamba juga menjadi salah satu penyebab banjir bandang.

Hingga saat ini, Kementerian PUPR bersama tim gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, Basarnas dan BPBD masih bekerja sama untuk melakukan pendataan kerusakan dan korban yang diakibatkan banjir bandang tersebut, serta mengevakuasi warga ke lokasi yang lebih aman.

Untuk sementara, tim gabungan juga telah berhasil menemukan sebanyak 18 korban jiwa dan 5 orang lainnya masih dalam pencarian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau