JAKARTA, KOMPAS.com - Guna mengendalikan banjir, teknologi bendung karet diterapkan di sejumlah sungai di Indonesia.
Menurut Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (6/3/2020) menuturkan, penerapan inovasi teknologi diperlukan agar pembangunan infrastruktur menjadi lebih baik.
Baca juga: Minimalisasi Banjir Indramayu, Pemerintah Kebut Proyek Bendung Karet
Teknologi ini berupa kantong karet yang dipasang melintang pada sungai atau aliran air.
Seperti di Kali Perawan di Indramayu, Provinsi Jawa Barat pada 2017. Kemudian di Kanal Banjir Barat (KBB) di Kota Semarang.
Selain sarana pengendali banjir, teknologi ini juga berfungsi untuk menaikkan tinggi muka air sehingga dapat dimanfaatkan untuk mengairi saluran irigasi, penyediaan air baku.
Selain itu, bentang gate panel dapat lebih panjang (maksimum 100 meter), tanpa atau sedikit pilar.
Lalu. tubuh bendung fleksibel dapat mengikuti bentuk fondasi, konstruksi sub struktur atau fondasi pun relatif lebih ringan sehingga biaya lebih murah.
Bendung karet dianggap lebih fleksibel terhadap penurunan tanah. Sistem pengoperasian dan pemeliharaannya tidak membutuhkan daya dan biaya yang besar, serta tidak memerlukan perawatan dengan pengecatan karena tidak korosi.
Setelah dipasang, bendung karet dapat mengairi area irigasi pertanian seluas 308 hektar di Kali Perawan.
Lalu memberokan pasokan air irigasi seluas 2.307 hektar, dan mendukung suplai air tawar industri perikanan seluas 200 hektar.
Sementara di KBB, bendung karet dapat mengendalikan banjir. Saat musim hujan, air yang masik ke KBB ditahan di bendung tersebut.
Sedangkan saat musim kemarau, bendung karet duang dibangun sepanjang 155,5 meter tersebut berfungsi sebagai penampungan dengan kapasitas sekitar 700.000 meter kubik.
Basuki melanjutkan, pengoperasian teknologi ini dilakukan dengan memompa air atau udara pada bendung karet untuk menahan aliran air.
Saat karet menggelembung, aliran air sungai akan tertahan untuk menaikkan tinggi muka air.
Sebaliknya, jika ingin menurunkan muka air, maka, bendung karet dapat dikempiskan secara manual atau otomatis. Bahkan, teknologi ini dapat dibuat rata penuh dengan dasar sungai atau saluran.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.