JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menurunkan sebanyak 3 unit eskavator atau alat berat untuk membersihkan material lumpur akibat darurat banjir bandang di Kecamatan Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).
Banjir bandang tersebut disebabkan oleh luapan air Sungai Masamba akibat curah hujan yang tinggi di hulu sungai.
Luapan air sungai membawa material lumpur dan batang pohon berukuran besar sehingga menyebabkan akses Jalan Nasional Trans Sulawesi Palopo-Masamba menuju Kota Masamba terputus.
Banjir tersebut disertai lumpur setinggi 1,0 meter dan Bandar Udara Andi Jemma pun ikut tertutup material banjir bandang.
Selain mengerahkan alat berat, Kementerian PUPR juga mengerahkan 1 Mobil Tangki Air berkapasitas 4.000 liter dan 10 unit Hidran Umum berkapasitas 2000 liter untuk membantu kebutuhan air bersih para pengungsi korban bencana banjir.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, dalam masa tanggap darurat, yang paling penting adalah ketersediaan prasarana dan sarana air bersih dan sanitasi untuk keperluan sehari-hari bagi para korban dan pengungsi.
Baca juga: Penataan Dua Situs Bersejarah di Morotai Terus Berlanjut
“Kami sangat memperhatikan dengan air bersih terutama di tempat-tempat pengungsian. Oleh sebab itu, kami juga manfaatkan Instalasi Pengolahan Air (IPA) terdekat maupun IPA mobile untuk menyuplai air bersih, khususnya ke posko pengungsian”, ucap Basuki seperti dikutip dari laman Kementerian PUPR, Rabu (15/7/2020).
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang Kementerian PUPR Adenan Rasyid mengatakan, untuk penanganan sementara mencegah kembalinya meluap air sungai, Kementerian PUPR menggunakan tanggul karung pasir (sandbag).
Sementera itu, satu dari tiga ekskavator yang dikerahkan telah bekerja di lokasi bencana, sementara sisanya masih dalam perjalanan.
“Untuk penanganan lebih lanjut kami sudah berkoordinasi dengan sejumlah pihak diantaranya dengan Bupati Luwu Utara dan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sulawesi Selatan Kementerian PUPR," ucap Adenan.
Hingga kini, Kementerian PUPR bersama tim gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, Basarnas dan BPBD masih bekerja sama untuk melakukan pendataan kerusakan dan korban yang diakibatkan banjir bandang tersebut, serta mengevakuasi warga ke lokasi yang lebih aman.
Selain itu tim gabungan juga masih mencari korban yang hilang terseret banjir bandang tersebut.
Saat ini, sebagian warga pun telah diungsikan ke kantor Bupati dan sejumlah kantor dinas yang berada di ketinggian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.