JAKARTA, KOMPAS.com - Komite Keselamatan Konstruksi (Komite K2) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) secara tegas menghentikan sementara proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) yang dibangun oleh PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).
Penghentian proyek dari segala aktivitas konstruksi akan dimulai Senin (2/3/3030) besok untuk waktu 14 hari kerja efektif.
Proyek KCJB diduga menyebabkan banjir di sekitar area Tol Jakarta-Cikampek yang konsesinya dipegang PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
Ketua Komite K2 yang juga Plt Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR Danis Hidayat Sumadilaga menegaskan hal itu kepada Kompas.com, Minggu (1/3/2020).
Baca juga: KCIC Buka 2.400 Lowongan Kerja untuk Kereta Cepat Jakarta Bandung
"Betul penghentian sementara selama 14 hari kerja efektif. Akan kami evaluasi mulai Senin besok 2 Maret," jelas Danis.
Namun, Danis tidak menjelaskan alasan hanya proyek KCJB yang dihentikan, sementara ada proyek lainnya seperti Light Rail Transit (LRT) Jabodebek di lokasi yang sama.
Menanggapi penghentian sementara ini, pihak PT KCIC masih mempelajari surat dari Komite K2 dan Ditjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR.
Dari informasi yang dihimpun Kompas.com, manajemen PT KCIC langsung melakukan konsolidasi internal dan koordinasi dengan Kementerian PUPR, setelah menerima surat surat permintaan penghentian sementara proyek KCJB pada Jumat (29/2/2020).
Selain konsolidasi internal dan koordinasi dengan Kementerian PUPR, manajemen PT KCIC juga tengah menyiapkan surat hak jawab.
"Manajemen KCIC sedang konsolidasi dan menyiapkan hak jawab. InshaAllah akan segera disampaikan setelah selesai. Senin sudah disampaikan," demikian informasi tersebut.
Kereta cepat Jakarta-Bandung dirancang sepanjang 142,3 kilometer, 80 kilometer di antaranya merupakan struktur layang atau elevated.
Sementara terowongannya sepanjang 16,9 kilometer yang mencakup tiga belas terowongan, dengan dimensi terpanjang 4,1 kilometer.
Pembangunan terowongan menggunakan metode shield tunning dengan mesin Tunnel Boring Machine (TBM) yang didatangkan dari Shanghai, China.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.