Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Perubahan Stasiun untuk MRT Jakarta Fase 2

Kompas.com - 27/02/2018, 17:00 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan Fase 2 proyek Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta ditargetkan dapat dimulai akhir 2018. Namun, dari hasil kajian Basic Engineering Design (BED), diperkirakan ada perubahan dari hasil studi kelayakan yang sudah dibuat pada 2013 lalu.

Baca juga : Akhir 2018, Pembangunan MRT Jakarta Fase 2 Dimulai

Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar mengatakan, ada delapan stasiun pada proyek fase ini. Dari jumlah tersebut, hanya satu yang berada di atas tanah yaitu Stasiun dan Depo Pangkalan Bandan.

Tujuh stasiun lain yaitu Stasiun Sarinah, Stasiun Monas, Stasiun Harmoni, Stasiun Sawah Besar, Stasiun Mangga Besar, Stasiun Glodok dan Stasiun Kota berada di bawah tanah.

"Untuk Sarinah dan Monas tidak ada perubahan," kata William dalam sebuah diskusi di Jakarta, Selasa (27/2/2018).

Baca juga : Dua Kereta MRT Tiba 26 Maret

Adapun perubahan terjadi pada Stasiun Harmoni, Stasiun Sawah Besar dan Stasiun Harmoni dari yang mulanya direncanakan berada di bawah sungai, hasil kajian terbaru akan diletakkan di bawah Jalan Gajah Mada.

Pekerja mengerjakan pemasangan rel pada proyek pembangunan jalur layang  MRT di Jalan Panglima Polim Raya, Jakarta, Selasa (9/1). Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyatakan fase I MRT Lebak Bulus-Bundaran HI sepanjang 15,7 kilometer itu akan dilakukan uji coba pada Agustus 2018 dengan target pengoperasian pada Maret 2019. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/ama/18Hafidz Mubarak A Pekerja mengerjakan pemasangan rel pada proyek pembangunan jalur layang MRT di Jalan Panglima Polim Raya, Jakarta, Selasa (9/1). Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyatakan fase I MRT Lebak Bulus-Bundaran HI sepanjang 15,7 kilometer itu akan dilakukan uji coba pada Agustus 2018 dengan target pengoperasian pada Maret 2019. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/ama/18
"Alasannya untuk kemudahan konstruksi. Sehingga tidak diperlukan pengalihan sungai," sambung William.

Sementara, untuk Stasiun Glodok ada sedikit pergeseran ke arah selatan akibat pergeseran Stasiun Kota. Hal ini guna menjaga jarak ideal antar stasiun.

Baca juga : Setahun Jelang Operasi, Konstruksi MRT 91,86 Persen

Sedangkan Stasiun Kota yang awalnya berada di antara Stasiun KAI Kota dan Gedung BNI, digeser ke Jalan Pintu Besar tepatnya di bawah median jalan.

Perubahan stasiun dilakukan untuk kemudahan konstruksi di luar benteng Kota Tua. Di samping guna meminimalisir dampak sosial yang ditimbulkan.

Adapun untuk Stasiun Kampung Bandan tetap sesuai kajian awal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau