KUPANG, KompasProperti - Ketua Komisi V DPR RI Fary Djemi Francis memantau pembangunan jembatan Petuk I, di Kelurahan Kolhua, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Jembatan itu diklaim sebagai yang pertama di Indonesia menggunakan teknologi gelagar beton prestressed (pra tekan).
Dalam kunjungan kerja tersebut, Fary didampingi sejumlah pejabat Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) X Kupang NTT.
Baca juga : Polemik Jembatan Pancasila-Palmerah Segera Berakhir
Fary mengecek progres pembangunan jembatan itu untuk memastikan pengerjaannya beres dan dapat difungsikan pada tahun depan.
Saat ini kata Fary, pihaknya masih memperjuangkan untuk pemasangan ornamen pendukung di bagian atas jembatan, yang rencananya akan dianggarkan pada tahun 2018 mendatang.
"Saya dengan Menteri PUPR baru-baru ini datang ke jembatan Petuk dan meminta agar desainnya ada nuansa atau ornamen lokal NTT. Tidak terkesan biasa saja tapi bisa ditata lebih bagus agar jadi obyek wisata," kata Fary kepada KompasProperti, di Kupang, Kamis (2/11/2017).
Fary mengaku, pembangunan jembatan ini sudah direncanakan sejak tahun 1980 dan baru direalisasikan sekarang. Dia mengharapkan jembatan ini bisa mengurai kemacetan di Kota Kupang.
Jembatan lingkar luar Kota Kupang ini akan menghubungkan jalan dari Pelabuhan Tenau Kupang, mengikuti arah Selatan Kota Kupang, menuju sejumlah kabupaten di daratan Timor Barat yakni Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Belu dan Malaka.
"Kami kawal supaya Jembatan Petuk menjadi ikon jalan lingkar Kota Kupang," harap Fary.
Di tempat yang sama Kepala BPJN X Kupang NTT, Hadrianus Bambang Nurhadi Widihartono mengatakan, jembatan itu menggunakan konstruksi dengan tipe prestressed concrete girder dengan panjang jalan 320 meter.
"Jembatan ini sudah dibangun sejak tahun 2015 dan saat saya menjabat sebagai Kepala BPJN X, dalam delapan bulan konstruksinya sudah selesai," ucap Bambang.
Ada pun dana yang dihabiskan untuk pembangunan jembatan ini sekitar Rp 235,5 miliar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.