KOMPAS.com - Membangun atau merenovasi rumah adalah investasi besar, terutama bagi masyarakat yang ingin memanfaatkan rumah subsidi.
Salah satu kunci sukses adalah memilih kontraktor rumah yang kompeten dan terpercaya. Hindari kontraktor red flag atau rekam jejaknya buruk.
Baca juga: RISHA: Solusi Inovatif Rumah Subsidi Terjangkau
Kontraktor yang tepat akan memastikan rumah dibangun sesuai visi, anggaran, dan jadwal, tanpa drama atau masalah kualitas.
1. Periksa Legalitas dan Reputasi Kontraktor
Pilih kontraktor yang memiliki izin usaha resmi, seperti PT atau CV, yang terdaftar di Kementerian Hukum atau asosiasi seperti Asosiasi Kontraktor Indonesia (AKI). Ini memastikan kontraktor memiliki tanggung jawab hukum.
Cari ulasan di platform online seperti Google Reviews, media sosial, atau tanyakan kepada kenalan yang pernah menggunakan jasa kontraktor tersebut. Misalnya, jika membangun rumah subsidi 18 meter persegi, tanyakan pengalaman tetangga atau pengembang lokal.
Baca juga: 5 Pilihan Rumah Subsidi di Tanjung Jabung Barat, Cukup Rp 150 juta
Minta kontraktor menunjukkan proyek sebelumnya, terutama yang serupa dengan kebutuhan Anda (misalnya, rumah minimalis atau subsidi). Kunjungi proyek fisik jika memungkinkan untuk menilai kualitas.
2. Bandingkan Penawaran dan Rincian Biaya
Kontraktor profesional akan memberikan Rancangan Anggaran Biaya (RAB) yang transparan, merinci biaya material, tenaga kerja, dan waktu pengerjaan. Untuk rumah subsidi 18 meter persegi, misalnya, RAB harus mencakup biaya fondasi, dinding, atap, dan finishing sesuai standar SNI.
Kumpulkan penawaran dari beberapa kontraktor untuk membandingkan harga dan layanan. Hati-hati dengan penawaran terlalu murah, karena bisa mengindikasikan kualitas rendah atau biaya tersembunyi.
Diskusikan item RAB yang bisa dioptimalkan tanpa mengorbankan kualitas, seperti penggunaan material lokal yang lebih murah tapi tetap tahan lama.
3. Pastikan Kontraktor Memahami Desain dan Kebutuhan
Pilih kontraktor yang mampu memahami visi Anda, misalnya desain rumah subsidi 18 meter persegi yang fungsional dengan ventilasi baik. Jika bekerja dengan arsitek, pastikan kontraktor bisa berkolaborasi dengan mereka.
Baca juga: Daya Beli Rumah di Bawah Rp 1 Miliar Lesu, Suku Bunga KPR Jadi Momok
Untuk rumah subsidi, cari kontraktor yang paham standar rumah Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dan telah menangani proyek terkait.
Kontraktor harus mampu menyesuaikan desain dengan anggaran terbatas, seperti menggunakan furnitur multifungsi untuk ruang kecil.