Salah satu kunci sukses adalah memilih kontraktor rumah yang kompeten dan terpercaya. Hindari kontraktor red flag atau rekam jejaknya buruk.
Kontraktor yang tepat akan memastikan rumah dibangun sesuai visi, anggaran, dan jadwal, tanpa drama atau masalah kualitas.
Berikut adalah tips jitu memilih kontraktor rumah:
1. Periksa Legalitas dan Reputasi Kontraktor
Pilih kontraktor yang memiliki izin usaha resmi, seperti PT atau CV, yang terdaftar di Kementerian Hukum atau asosiasi seperti Asosiasi Kontraktor Indonesia (AKI). Ini memastikan kontraktor memiliki tanggung jawab hukum.
Cari ulasan di platform online seperti Google Reviews, media sosial, atau tanyakan kepada kenalan yang pernah menggunakan jasa kontraktor tersebut. Misalnya, jika membangun rumah subsidi 18 meter persegi, tanyakan pengalaman tetangga atau pengembang lokal.
Minta kontraktor menunjukkan proyek sebelumnya, terutama yang serupa dengan kebutuhan Anda (misalnya, rumah minimalis atau subsidi). Kunjungi proyek fisik jika memungkinkan untuk menilai kualitas.
2. Bandingkan Penawaran dan Rincian Biaya
Kontraktor profesional akan memberikan Rancangan Anggaran Biaya (RAB) yang transparan, merinci biaya material, tenaga kerja, dan waktu pengerjaan. Untuk rumah subsidi 18 meter persegi, misalnya, RAB harus mencakup biaya fondasi, dinding, atap, dan finishing sesuai standar SNI.
Kumpulkan penawaran dari beberapa kontraktor untuk membandingkan harga dan layanan. Hati-hati dengan penawaran terlalu murah, karena bisa mengindikasikan kualitas rendah atau biaya tersembunyi.
Diskusikan item RAB yang bisa dioptimalkan tanpa mengorbankan kualitas, seperti penggunaan material lokal yang lebih murah tapi tetap tahan lama.
3. Pastikan Kontraktor Memahami Desain dan Kebutuhan
Pilih kontraktor yang mampu memahami visi Anda, misalnya desain rumah subsidi 18 meter persegi yang fungsional dengan ventilasi baik. Jika bekerja dengan arsitek, pastikan kontraktor bisa berkolaborasi dengan mereka.
Untuk rumah subsidi, cari kontraktor yang paham standar rumah Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dan telah menangani proyek terkait.
Kontraktor harus mampu menyesuaikan desain dengan anggaran terbatas, seperti menggunakan furnitur multifungsi untuk ruang kecil.
4. Periksa Kredensial dan Tenaga Kerja
Pastikan kontraktor memiliki tim dengan keahlian terverifikasi, seperti tukang bersertifikat atau mandor berpengalaman. Untuk proyek rumah subsidi, tanyakan apakah mereka memahami regulasi Kementerian PKP, seperti SNI 03-1733-2004 untuk kebutuhan ruang.
Kontraktor yang baik memiliki tim tetap (bukan pekerja lepas), yang menjamin konsistensi kualitas. Tanyakan siapa mandor proyek dan berapa banyak proyek yang sedang ditangani untuk memastikan fokus mereka.
Konfirmasi apakah kontraktor menyediakan asuransi untuk pekerja dan proyek, untuk melindungi Anda dari risiko kecelakaan atau kerusakan.
5. Buat Kontrak yang Jelas
Selalu gunakan kontrak tertulis yang mencakup:
Pastikan kontraktor memberikan garansi minimal 3-6 bulan untuk perbaikan gratis jika ada kerusakan struktural, seperti kebocoran atau retak.
Untuk rumah subsidi, pastikan kontraktor menjamin bangunan memenuhi Sertifikat Laik Fungsi (SLF) sesuai regulasi pemerintah.
6. Pantau Proses Pembangunan
Minta kontraktor memberikan laporan kemajuan mingguan, baik melalui foto, video, atau kunjungan langsung.
Diskusikan pemilihan material untuk memastikan kualitas, misalnya bata ringan untuk rumah subsidi yang hemat biaya tapi kokoh.
Jika memungkinkan, kunjungi lokasi pembangunan secara rutin untuk memastikan pekerjaan sesuai rencana.
7. Manfaatkan Rekomendasi dan Teknologi
Untuk proyek MBR, tanyakan rekomendasi kontraktor dari pengembang perumahan setempat atau asosiasi pengembang
Gunakan platform digital untuk menemukan kontraktor dengan ulasan terverifikasi. Filter berdasarkan lokasi untuk hasil relevan.
Banyak kontraktor lokal memamerkan portofolio di Instagram atau X. Cari hashtag seperti #kontraktorterpercaya atau #rumahsubsidi untuk referensi.
8. Hindari Red Flag
Waspadai kontraktor yang meminta DP besar (di atas 50 persen) tanpa progres kerja atau menawarkan harga jauh di bawah pasar.
Hindari kontraktor yang enggan memberikan RAB detail atau tidak mau menunjukkan proyek sebelumnya.
Rumah 18 meter persegi membutuhkan keahlian khusus dalam desain fungsional. Cari kontraktor yang pernah menangani proyek serupa, seperti rumah tapak atau rusunami dengan tata ruang efisien.
Pastikan kontraktor memahami pentingnya ventilasi silang dan jendela besar untuk rumah kecil, seperti yang disyaratkan.
https://properti.kompas.com/read/2025/06/18/180000521/jangan-pilih-kontraktor-red-flag-ini-tips-jitu-menghindarinya