JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 300 unit panel Rumah Instan Sederhana Sehat (Risha) mulai dikirim dari Pelabuhan Makassar menuju Pelabuhan Terong, Pulau Adonara, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sejak Jumat (25/06/2021).
Risha dikirim untuk percepatan pembangunan hunian tetap (Huntap) dalam melaksanakan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca-bencana banjir bandang dan tanah longsor di NTT.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, rehabilitasi dan rekonstruksi wilayah terdampak bencana NTT tidak hanya memperhatikan pembangunan kembali rumah rusak, melainkan membangun kembali permukiman baru yang tangguh terhadap bencana.
"Pendekatannya adalah build, back, better, tidak sekadar membangun dengan kerentanan yang sama terhadap bencana, tetapi membangun lebih baik dan aman dari sebelumnya,” terang Basuki dikutip dari laman Kementerian PUPR, Kamis (01/07/2021).
Setelah tiba di Pelabuhan Terong, panel Risha didistribusikan ke tiga lokasi pembangunan huntap di Pulau Adonara yakni Desa Nelelamadike, Desa Oyang Barang, dan Desa Saosina.
Sejumlah persiapan telah dilaksanakan oleh Tim Satuan Petugas (Satgas) Penanggulangan Bencana PUPR bersama Pemerintah Daerah (Pemda) dan mitra kerja untuk mempercepat penanganan.
Baca juga: 1.000 Unit Risha untuk Korban Bencana NTT Tuntas September 2021
Contohnya, di Desa Nelelamadike sebagai salah satu desa relokasi. Saat ini, sedang dalam tahap percepatan pematangan lahan oleh mitra kerja PT Adhi Karya (Persero) Tbk dan penyiapan lokasi penyimpanan panel.
Kemudian untuk Desa Oyang Barang sudah mulai dibangun sebanyak 24 unit huntap menggunakan stok panel yang didistribusi lebih awal dari Kabupaten Lembata.
Sementara Desa Saosina telah selesai pelaksanaan pengukuran lahan dan saat ini sedang dilakukan pembuatan blockplan.
Selain di Adonara, pembangunan Risha di Kabupaten Lembata juga tengah dipercepat.
Saat ini huntap yang dibangun di Lembata sebanyak 700 unit untuk didistribusikan di 3 lokasi yaitu Desa Waisesa sebanyak 173 unit, tanah Merah sebanyak 294 unit, dan Podu sebanyak 233 unit.
Untuk progres pembangunan huntap di Desa Waisesa sedang dilakukan pekerjaan pemasangan sebanyak 139 unit rumah dari total rencana 173 unit.
Selanjutnya, di Desa Waisesa sedang dilakukan pekerjaan pemasangan sebanyak 139 unit rumah dari total rencana 173 unit.
Kemudian untuk Tanah Merah masih dalam tahap pematangan lahan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dan lokasi Podu dalam tahap pembersihan lahan siap bangun.
Pembangunan Risha di seluruh lokasi terdampak bencana selesai tepat waktu atau November 2021.
Tahap berikutnya setelah pembangunan fisik huntap rampung akan dimulai proses penghunian yang diatur oleh masing-masing Pemda.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.