Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Banyak Rumah Subsidi Dibangun Tak Memenuhi SNI

Kompas.com - 15/06/2021, 19:37 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menemukan masih banyak rumah subsidi yang tidak memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI).

Direktur Utama PPDPP Kementerian PUPR Arief Sabaruddin mengungkapkan hal itu dalam webinar, Selasa (15/06/2021).

"Saya melihat kita masih seperti ini barang kali. Kita berani mencantumkan SNI, tapi objeknya (rumah subsidi) belum sepenuhnya SNI," ucap Arief.

Hal ini dibuktikan dengan penggunaan tulangan tiga batang yang masing sering ditemukan pada pembangunan rumah subsidi.

Baca juga: Dirjen Pembiayaan Infrastruktur Beberkan Karut Marut Rumah Subsidi

Menurut Arief, penggunaan tulangan tiga batang tidak pernah dikenal dalam dunia konstruksi dan hal itu sangatlah keliru.

Lalu, ditemukan kekeliruan pada jarak sengkang sepanjang 4 milimeter dan jumlah kolom berjumlah tiga batang.

Arief menilai, pembangunan rumah subsidi dengan material tersebut merupakan tindakan yang bermain-main pada SNI.

Oleh karena itu, PPDPP dan Direktorat Jenderal (Ditjen) Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PUPR memastikan bahwa tulangan yang dibangun pada rumah subsidi sesuai dengan SNI.

Hal ini tercantum dalam Keputusan Menteri (Kepmen) Permukiman dan Prasarana Wilayah Nomor 403/KPTS/M/2002 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Rumah Sederhana Sehat.

"Jadi hal-hal seperti ini, bagaimana kita memantau ke depan, ini merupakan salah satu ketepatan kita yang masih menjadi PR kita," terang Arief.

PPDPP Kementerian PUPR pun juga telah memperkenalkan aplikasi baru yakni Sistem Pemantauan Konstruksi (SiPetruk).

Adapun cara kerja SiPetruk adalah dengan memeriksa kelayakan hunian yang dibangun oleh para pengembang.

Baca juga: Selain LPJK, Pengembang Bisa Awasi Kualitas Rumah Subsidi via SiPetruk

Dalam hal ini, Badan Layanan Umum PPDPP Kementerian PUPR bekerja sama dengan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) dengan konsep kemitraan dari Manajemen Konstruksi (MK) yang memeriksa langsung di lapangan.

Secara teknis, MK akan berkunjung ke lapangan sesuai dengan pengajuan pemeriksaan dari para pengembang perumahan yang berpedoman dari siteplan digital yang diajukan para pengembang melalui SiKumbang.

Dengan begitu, para pengembang tidak perlu lagi menyiapkan tim pengawas bangunanan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau