Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara New York Atasi Sungai Kotor, Bangun Kolam yang Bisa Menyerap 600.000 Galon Air Per Hari

Kompas.com - 15/06/2021, 16:21 WIB
Ardiansyah Fadli,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah kolam renang terapung akan dibangun di tepian sungai bagian timur Kota New York, Amerika Serikat.

Kolam renang tersebut akan menjadi destinasi wisata yang sangat menarik bagi warga yang tinggal di wilayah tersebut.

"Warga New York pasti akan senang dan hampir tidak akan pernah menolak kesempatan untuk terjun ke kolam yang apik dan fotogenik," kata Archie Lee Coates IV yang merupakan salah satu desainer kolam renang apung, dikutip dari Architecturaldigest, Selasa (15/06/2021).

Selama ini East River dikenal sebagai sungai yang kotor dan kumuh. Jarang sekali warga sekitar yang tertarik untuk berekreasi di sungai tersebut apalagi menjadikannya sebagai tempat berenang.

Baca juga: Auckland, Kota Paling Layak Huni di Dunia Tahun 2021

Bahkan pada hari-hari musim panas tiba, perairan khusus ini tidak menarik bagi siapa pun terutama yang sangat peduli dengan kebersihan.

Karena hal tersebut sejumlah arsitek berinovasi dan menyerukan pekerjaan untuk membersihkan East River agar menjadi destinasi yang menarik untuk dikunjungi.

Caranya yaitu dengan membuat kolam renang terapung berbentuk tanda plus raksasa di utara Jembatan Manhattan yang menghubungkan lingkungan East Village Manhattan ke Brooklyn.

Menyaring 600.000 galon air 

Kolam renang terapung ini dirancang oleh empat orang arsitek yaitu Archie Lee Coates IV dan Jeff Franklin dari firma desain PlayLab, Dong-Ping Wong dan Oana Stanescu dari firma arsitektur Family.

Archie mengatakan, ide kolam renang terapung ini sudah dipikirkannya sejak tahun 2010 silam.

Air yang digunakan untuk kolam ini berasal dari air sungai di sekitarnya yang kemudian disaring menggunakan alat khusus.

Dia memperkirakan bahwa kolam renang ini dapat menyaring air sungai East River menjadi air kolam sekitar 600.000 galon setiap harinya.

Kolam renang apung ini direncanakan akan dibangun dan beroperasi dalam waktu dua tahun mendatang.

Hingga kini sejumlah inisiator kolam renang apung ini masih mengumpulkan anggaran untuk mengembangkan sistem penyaringan air.

Archie mengatakan, pembangunan kolam apung ini membutuhkan dana sekitar 25 juta dolar atau Rp 354 miliar.

Pembangunan meliputi kolam renang apung, sistem penyaringan berteknologi tinggi, dan juga sekaligus sitem penghangat air.

"Ini impian kami sejak beberapa tahun yang lalu, untuk konstruksinya bisa memakan waktu hingga dua tahun," ujarnya.

"Sampai saat itu, penduduk Manhattan dan warga Brooklyn akan dengan sabar menunggu proyek ini selesai," lanjutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Begini Cara Cek Nilai Tanah di Suatu Daerah Secara Online

Begini Cara Cek Nilai Tanah di Suatu Daerah Secara Online

Berita
Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Berita
Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Berita
119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

Berita
Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan saat Nataru

Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan saat Nataru

Berita
Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Berita
'Face Recognition' Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

"Face Recognition" Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau