JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu firma arsitek asal Indonesia, MorphAsia, dipercaya merancang proyek MediaCity Mauritius yang merupakan hub industri media dan kreatif di Afrika.
Pendiri dan General Manager MediaCity Mauritius Najib Gouiaa sangat percaya pada pengembangan yang cerdas dan berkelanjutan yang dilakukan oleh MorphAsia.
"MediaCity ini dibangun tujuannya untuk merespons tumbuhnya kebutuhan generasi yang sangat paham digital dan juga mendukung semakin majunya industri kreatif online di Afrika," kata Najib dalam keterangan tertulis yang dikutip Kompas.com, Jumat (21/05/2021).
Baca juga: Pendiri Kantor Arsitektur Terbesar Dunia, Art Gensler Tutup Usia
Sementara itu, Principal MorphAsia Glenn Hartanto menjelaskan dalam proses perancangannya, MorphAsia secara serius dan mendalam melakukan riset untuk memahami konteks budaya, dan iklim di Mauritius.
Setelah itu, dilanjutkan dengan membuat proposal desain yang mengombinasikan desain modern ikonik dan sensitif terhadap alam.
Glenn mengaku, langkah ini sudah menjadi DNA MorphAsia untuk memulai setiap proses desain dengan mempelajari konteks agar sensitif meramu keputusan desain dalam rangka membentuk tipologi yang tepat dan menjawab kebutuhan serta tuntutan desain bangunan.
Menurutnya, letak MediaCity yang berada di dalam master plan BeauPlan Smart City, mendedikasikan area yang luas untuk ruang terbuka hijau.
Hal ini menginspirasi MorpAsia untuk membuat courtyard garden di tengah bangunan dan sekaligus menjadi bagian integral dari keseluruhan konsep arsitektur modern yang diterapkan.
"Desain bangunan ini begitu memperhatikan orientasi matahari dan arah angin siklon sebagai pertimbangan yang penting," ujarnya.
Sebuah langkah yang seakan meniru eksistensi botanical garden ikonik dan berada tepat di seberang lokasi MediaCity Mauritius.
Untuk itu pemilihan panel kaca dan juga teknis pemasangan bingkai jendela aluminium yang tepat akan sangat mendukung optimalisasi desain ini.
Baca juga: Arsitek Asing Diizinkan Buka Praktik di Indonesia, Simak Syaratnya...
Dengan begitu, ventilasi silang di area kerja mampu secara optimal terwujud, sehingga meminimalkan penggunakan mesin pengondisian udara dalam setahun.
MorphAsia juga mengeksplorasi kemungkinan terwujudnya hubungan spasial yang kuat dan membangun pengalaman ruang dengan memanipulasi bayang-bayang di area courtyard di tengah bangunan dengan menciptakan façade yang sedikit condong ke arah courtyard.
Ruang di dalam akan memiliki orientasi visual kea rah pepohonan di luar, sementara bangunan dengan material kaca yang reflektif mencerminkan tampilan daun-daun dari pepohonan di courtyard.