Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beli versus Ngontrak Rumah, Mana Lebih Menguntungkan?

Kompas.com - 23/04/2021, 16:00 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Belum lama ini, sebuah utas soal menyewa tempat tinggal dinilai lebih menguntungkan dibandingkan beli rumah menjadi viral di media sosial Twitter.

Dalam unggahannya, akun @inge_august menceritakan konsep mencicil rumah per bulan, kemudian mendapatkan rumah itu cukup menyesatkan.

"Karena kalo lo beli rumah, bukan soal harga rumahnya aja yg harus lo bayarin. Biaya tetek bengek surat2 dan KPR-nya aja bisa 10% dari harga rumahnya. Dan lo juga harus berkutat dengan bunga bank tiap bulannya yg bikin deg2an," cuit @inge_august

Menurut dia, seharusnya rumah dengan harga Rp 1 miliar tidak dikenakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan biaya pendamping cicilan rumah ditiadakan.

Baca juga: Pindah Rumah di Perkotaan, Siap-siap Hadapi 6 Masalah Berikut Ini

Selain itu, kata Inge, alangkah baiknya bagi rumah di bawah Rp 1 miliar dikenakan bunga bank lebih kecil dibandingkan di atas Rp 1 miliar.

Atas cuitan tersebut, banyak warganet yang sependapat dan tak sedikit juga yang kontra dengan Inge.

"Anggaplah kita memulai KPR di usia 30 dan beres paling lama di usia 50 tahun, setelah itu selesai. Sedangkan sewa rumah? Setelah di usia 50 tahun, kita akan tetap bayar sewa. Biaya akan makin membengkak, dan jika sudah pensiun, dari mana uang untuk bayar sewa didapat?" cuit @Greschinov

Lain halnya dengan akun Twitter @meeeeeeeeell_, dia mencuit "Dan skrg jaman terbalik, ketika pinjam bank/ ngambil KPR di wajarkan & org yg gngelakuin itu dinyinyirin Upside-down face pdhl byk alasan knp gw g ngambil KPR/pinjam bank, tp menurut mereka yg gw lakuin itu salah dg alibi “mumpung masih muda/ mumpung masih murah (harga KPR/ cicilan bank” hahah".

Hingga berita ini diturunkan, cuitan tersebut telah dicuit ulang 4.571 dan mendapatkan 21.400 jempol warganet.

Menurut Lead Financial Trainer QM Financial Ligwina Hananto, membeli atau sewa rumah  tergantung pada kondisi finansial masing-masing orang. 

Namun, membeli rumah dapat dikatakan menguntungkan apabila sudah dalam situasi mampu atau kondisi hidup sudah lebih tetap.

"Contohnya, setelah perhitungan cocok, memiliki down payment (DP) atau uang muka dan perhitungan cicilan sudah mampu. Membeli rumah jadi masuk dalam hitungan finansial," tutur Ligwina kepada Kompas.com, Kamis (22/04/2021).

Meski begitu, terpenuhinya finansial tidaklah cukup. Karena, konsumen perlu memperhatikan cara hidup lebih tetap.

Misalnya, jika seseorang melakukan dinas ke luar kota selama 5 tahun, membeli properti di kota tempat berdinas belum tentu menguntungkan.

Jika suatu saat harus pindah dan kemungkinan tidak akan kembali lagi ke kota tersebut, mengurus rumah jauh akan memakan ongkos tinggi.

Selain itu, menjual rumah di tempat dinas pun membutuhkan waktu cenderung lama.

Sejatinya, ada konsekuensi yang harus diterima seseorang jika hendak membeli rumah yaitu ongkos besar untuk pemeliharaan dan pajak.

Baca juga: Survei: Jakarta Masih Menjadi Favorit Pencari Rumah

Sedangkan menyewa, perlu ada rasa kenyamanan yang harus dipikirkan karena tempat itu bukan milik sendiri. 

"Artinya, jangan halu berpikir betah padahal bukan rumah sendiri," tuntas Ligwina.

Sementara Country Manager Rumah.com Marine Novita mengatakan, ada dua faktor yang menjadi pertimbangan seseorang memutuskan untuk membeli atau menyewa rumah yaitu tingginya suku bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan biaya perawatan rumah.

Dalam data Rumah.com yang diperoleh per Februari 2021, suku bunga KPR masih berada pada angka 8,26 persen dan suku bunga Kredit Pemilikan Apartemen (KPA) sebesar 8,22 persen.

"Ini hanya turun tipis dibandingkan bulan sebelumnya, masing-masing berada pada angka 8,29 persen dan 8,27 persen," tutur Marine dalam laporannya, Jumat (23/04/2021).

Terlepas dari semua pertimbangan tersebut, membeli rumah tetap menjadi impian bagi sebagian besar orang Indonesia.

Ilustrasi rumah.Dok. Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan Kementerian PUPR Ilustrasi rumah.
Sebanyak 53 persen responden tetap berniat membeli rumah dalam satu atau dua tahun mendatang, terutama saat Pandemi Covid-19.

Marine mengungkapkan, hal ini karena banyaknya masyarakat yang menghabiskan waktu lebih banyak di rumah.

Menurut dia, membeli rumah jauh lebih menguntungkan dalam beberapa kondisi misalnya ketika memiliki dana cukup lapang.

"Sehingga, bisa meminimalkan besarnya plafon pinjaman ke bank," lanjut Marine

Lalu, ketika pilihan-pilihan hidup seperti karier dan berkeluarga juga amat mendukung untuk menetap di suatu lingkungan yang sama.

Sementara terakhir, ketika seseorag memiliki potensi untuk menyewakan rumah dengan rasio harga yang menguntungkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Begini Cara Cek Nilai Tanah di Suatu Daerah Secara Online

Begini Cara Cek Nilai Tanah di Suatu Daerah Secara Online

Berita
Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Berita
Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Berita
119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

Berita
Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan saat Nataru

Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan saat Nataru

Berita
Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Berita
'Face Recognition' Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

"Face Recognition" Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau