Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sungai Deli Penuh Sampah, Bobby Nasution: Jadi Perhatian, Harus Bersih

Kompas.com - 14/04/2021, 18:00 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Fokus utama pembangun Kota Medan di bawah kepemimpinan Wali Kota Bobby Nasution adalah kesehatan, kebersihan, infrastruktur dan banjir.

Sektor kesehatan lewat vaksinasi untuk menurunkan penyebaran Covid-19 dan memperbaiki perekonomian yang anjlok sedang berjalan.

Seiring dengan pelaksanaan vaksinasi, Pemkot Medan melakukan pembenahan infrastruktur yakni jalan rusak, penanganan banjir, mewujudkan kebersihan kota dan kawasan heritage Kesawan sebagai pusat kuliner supaya menjadi The Kitchen of Asia.

"Kebersihan adalah salah satu sektor prioritas untuk segera dibenahi. Tidak hanya sampah di lingkungan, sampah yang mengotori dan memberi sumbangan atas penyempitan sungai menjadi perhatian besar dan harus dibersihkan," kata Bobby dalam pernyataan tertulisnya, Rabu (14/4/2021).

Baca juga: Seluruh Bangunan di Kawasan Heritage Harus Mengikuti Regulasi Cagar Budaya

Salah satu sungai yang menjadi tempat pembuangan sampah massal adalah Sungai Deli. Sungai penuh sejarah yang badannya semakin sempit, bau namun masih menjadi sumber kehidupan banyak orang.

Bobby mendapat informasi dari masyarakat bahwa ada tumpukan sampah di Sungai Deli, dia lalu menginstruksikan Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Medan M Husni untuk langsung bergerak mencari solusi permasalahan.

Kepada wartawan, Husni mengaku sudah berkoordinasi dengan para camat di aliran Sungai Deli dan yang ada tumpukan sampah di daerahnya.

Untuk memastikan lokasi tumpukan sampah, diturunkan tim untuk memetakan, melihat langsung dan berkoordinasi dengan camat, Balai Wilayah Sungai (BWS) dan instansi terkait lainnya.

"Kebersihan kota jadi perhatian utama Bobby Nasution, makanya informasi dari masyarakat soal kebersihan langsung ditanggapi. Kita sudah turunkan tim untuk memetakan sampah yang disebut ada puluhan, intinya kita respon untuk mencari jalan keluar menyelesaikannya," kata Husni.

Dirinya menyayangkan sikap masyarakat yang belum menyadari pentingnya kebersihan lingkungan, apalagi sungai.

Baca juga: Masih Uji Coba, E-Parking Sudah Setor Rp 10 Juta ke Kas Pemkot Medan

Menurutnya, sampah yang berada di sungai adalah sampah yang dibuang sembarangan oleh sebagian masyarakat.

Oleh karena itu, Husni berharap masyarakat juga turut serta menjaga kebersihan lingkungan.

Karena sungai bukan tempat sampah, Husni akan terus menyosialisasikan dan mengaktifkan perangkat P3SU.

"Sampah di sungai itu kan, sampah liar. Bukan yang tak kita angkat karena sampah di pemukiman terus kita angkut ke tempatnya. Saya harapkan sekali masyarakat juga bantu menjaga kebersihan," ucapnya.

Bronjong di sempadan sungai

Tak hanya persoalan sampah, masalah lain yang dihadapi Sungai Deli adalah pembangunan bronjong di tepiannya, persisnya di kawasan Perumahan Taman Polonia, Kelurahan Sukadamai, Kecamatan Medanpolonia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Banjar: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Banjar: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sukabumi: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sukabumi: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Surat Edaran Prototipe Rumah Sederhana Segera Terbit

Surat Edaran Prototipe Rumah Sederhana Segera Terbit

Berita
Segudang Keuntungan Gunakan Wastafel 'Stainless Steel' di Dapur

Segudang Keuntungan Gunakan Wastafel "Stainless Steel" di Dapur

Tips
Lima Tahun ke Depan, Pertumbuhan 'Crazy Rich' Indonesia Lampaui Dunia

Lima Tahun ke Depan, Pertumbuhan "Crazy Rich" Indonesia Lampaui Dunia

Berita
Incar Mahasiswa dan Turis, Winland Tawarkan Hunian Rp 300 Juta di Malang

Incar Mahasiswa dan Turis, Winland Tawarkan Hunian Rp 300 Juta di Malang

Apartemen
Mulai Tahun Ini, Tarif Sewa Gedung Kantor di Jakarta Naik 3 Persen

Mulai Tahun Ini, Tarif Sewa Gedung Kantor di Jakarta Naik 3 Persen

Perkantoran
186.000 Hektar Hutan Adat di Tapanuli Utara dan Luwu Utara Diregistrasi

186.000 Hektar Hutan Adat di Tapanuli Utara dan Luwu Utara Diregistrasi

Berita
4,39 Juta Orang Naik Kereta Selama 22 Hari Angkutan Lebaran 2024

4,39 Juta Orang Naik Kereta Selama 22 Hari Angkutan Lebaran 2024

Berita
Ditarget Tuntas Oktober, Ini Progres Bendungan Bolango Ulu di Gorontalo

Ditarget Tuntas Oktober, Ini Progres Bendungan Bolango Ulu di Gorontalo

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Cianjur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Cianjur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bandung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bandung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Sertifikat Elektronik Persempit Ruang Gerak Mafia Tanah

Sertifikat Elektronik Persempit Ruang Gerak Mafia Tanah

Berita
[POPULER PROPERTI] Mei 2024, Tol Betung-Tempino-Lencir Mulai Dibangun

[POPULER PROPERTI] Mei 2024, Tol Betung-Tempino-Lencir Mulai Dibangun

Berita
Transportasi Cerdas dalam Rekayasa Lalu Lintas Selama Mudik Lebaran

Transportasi Cerdas dalam Rekayasa Lalu Lintas Selama Mudik Lebaran

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com