Selama masa jabatannya, Tony berhasil mengembangkan portofolio dari hanya lebih dari 3.200 properti (akhir tahun 2009) menjadi lebih dari 7.600 properti (akhir tahun 2020).
Selain itu, Tony telah berhasil mengawasi pertumbuhan dan perkembangan globalisasi luar biasa dalam rencana pembangunan Marriott menjadi 498.000 kamar per 31 Desember 2020.
Lebih dari setengah angka ini merupakan proyek-proyek di luar Amerika Serikat (AS).
Baca juga: JW Marriott Hadirkan Hotel Perdananya di Jepang
Selain Tony, Stephanie Linnartz diberikan mandat baru sebagai President Marriott International yang sebelumnya menjadi bagian dari Group President.
Sebagai President, Stephanie akan bertanggung jawab untuk mengembangkan dan melaksanakan semua aspek strategi konsumen global perusahaan.
Misalnya merek, penjualan, pemasaran, manajemen pendapatan, keterlibatan pelanggan, digital, teknologi informasi, bisnis yang sedang berkembang, dan strategi loyalitas.
Selain itu, Stephanie akan mengawasi organisasi pengembangan global Marriott yang bertanggung jawab atas pertumbuhan strategis perusahaan dari 30 merek penginapan serta fungsi desain dan layanan operasional global.
Perempuan berusia 52 tahun ini juga akan menjadi pemimpin kemajuan perusahaan dalam berbagai hal, termasuk teknologi dan perhotelan, pertumbuhan berkelanjutan dari
platform loyalitas Marriott Bonvoy, keunggulan merek portofolio, serta kelestarian lingkungan.