Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahukah Anda, 634 Kilometer Jalan di 25 Provinsi Menggunakan Aspal Buton

Kompas.com - 30/10/2020, 09:48 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memanfaatkan produk Aspal Buton (Asbuton) pada pekerjaan preservasi dan pembangunan jalan di Indonesia.

Tahun 2020 Asbuton digunakan untuk jalan sepanjang 793 kilometer yang tersebar di 25 provinsi di Indonesia dengan volume kebutuhan sekitar 42.000 ton.

Hingga saat ini, progres pemanfaatan Asbuton untuk TA 2020 sebesar 80 persen atau 634,4 kilometer.

Penggunaan Asbuton salah satunya dilakukan di Provinsi Sulawesi Tengah sepanjang 173 kilometer.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pemanfaatan Asbuton untuk pembangunan dan penanganan jalan merupakan bagian dari pelaksanaan kebijakan penggunaan produk dalam negeri.

Baca juga: WIKA Ekspor Aspal Buton 50.000 Ton ke China

Peningkatan dan pembangunan jalan bertujuan untuk memberikan kelancaran, keselamatan, keamanan, juga kenyamanan perjalanan pengendara.

“Kondisi jalan yang semakin baik akan menunjang perekonomian masyarakat” kata Basuki dalam keterangan yang dikutip Kompas.com, Jumat (30/10/2020).

Menurut Basuki, Asbuton tidak sama dengan aspal minyak dari sisi teknologi. Oleh karena itu, teknologi Asbuton terus dikembangkan oleh Kementerian PUPR, baik dari sisi jaminan kualitas maupun teknik penghamparan.

Di antaranya Cold Paving Hot Mix Asbuton (CPHMA), Lapis Penetrasi Macadam Asbuton (LPMA), campuran beraspal dengan Asbuton, Butur Seal, Cape Buton Seal dan Asbuton campuran aspal emulsi.

Asbuton memiliki potensi pemanfaatan per tahunnya sebesar 167.182 ton. Artinya 25 persen akan diserap untuk peningkatan dan pembangunan jalan nasional, selain tentunya aspal karet. 

Panjang jalan yang ditangani dengan overlay setiap tahun diperkirakan untuk jalan nasional 1.120 kilometer, jalan provinsi 220 kilometer, dan jalan kabupaten 1.822 kilometer.

Teknologi pemanfaatan Asbuton yang populer digunakan adalah CPHMA yang merupakan produk campuran beraspal siap pakai.

CPHMA memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan campuran sejenis antara lain konstruksi perkerasan yang lebih merata dan homogen serta kerataan permukaan yang lebih baik.

Pencampuran dilakukan secara pabrikasi, kemudian didistribusikan dalam bentuk kemasan dan selanjutnya dihampar dan dipadatkan secara dingin (pada temperatur udara).

Teknologi ini bermanfaat untuk pembangunan jalan di daerah terpencil dan pulau-pulau kecil yang tidak memiliki akses ke alat pencampur aspal (Asphalt Mixing Plan, AMP). 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau