JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 dianggap sebagai pukulan telak bagi sektor properti. Namun, ketika pandemi berakhir, banyak kalangan berpendapat harga properti bakal melonjak.
Salah satunya Ketua Umum DPP Real Estat Indonesia (REI) Paulus Totok Lusida. Menurut dia, lonjakan harga properti akan terjadi pasca-pandemi Covid-19.
Bukan tanpa sebab, fenomena tersebut terjadi karena harga properti relatif stagnan sejak tujuh tahun terakhir yakni, tahun 2013 hingga 2020.
Baca juga: Penjualan Rumah di Bawah Rp 1,5 Miliar Melonjak 83 Persen
"Umumnya, stagnansi harga properti hanya terjadi selama 2-3 tahun, namun saat ini terjadi dalam rentang waktu enam hingga tujuh tahun," kata Totok saat Property Fiesta Virtual Expo, Selasa (27/10/2020).
Para investor asing yang tengah membangun perumahan baru di Indonesia, ikut mendorong kenaikan harga properti. Di antaranya, CFLD yang membangun perumahan seluas 2.000 hektar.
Terkait Property Fiesta Virtual Expo (PFVE), Totok mengatakan, bisa membuat para pengembang dapat meraup penjualan proyek properti yang luar biasa.
Sebab, tren penjualan properti mulai menanjak secara signifikan dan diprediksi akan terus berlanjut pada Kuartal IV-2020 hingga seterusnya.
Perlu diketahui, PFVE merupakan pameran properti yang diselenggarakan secara daring dan terintegrasi dengan berbagai program pendukung.
Pameran ini menghadirkan pengembang rumah yang menawarkan beragam promo menarik bagi konsumen.
Acara ini merupakan kolaborasi PT Dyandra Promosindo bekerjasama dengan REI dan Pinhome yang diselenggarakan mulai Kamis (15/10/2020) hingga Minggu (1/11/2020).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.