Bongkar muat peti kemas sebanyak 667.622 box dengan rincian, bongkar muat di terminal internasional sebanyak 326.129 box dan terminal domestik 341.493 box.
Kinerja operasional di terminal internasional mencapai 53,62 B/S/H (Box/Ship/Hour) dan di terminal domestik 47,03 B/S/H.
Produktivitas di kedua terminal berada di atas standar kinerja bongkar muat peti kemas yang ditetapkan Kementerian Perhubungan sebesar 32 B/S/H.
Untuk meningkatkan kelancaran lalu lintas truk di areal TPK Belawan, telah dilakukan penataan akses masuk truk peti kemas dengan melakukan pemeriksaan Surat Penarikan Peti Kemas (SP2) di area pre-gate.
Tujuannya untuk meningkatkan kelancaran arus lalu lintas truk yang masuk dan keluar areal TPK Belawan sehingga mendorong percepatan operasional pelabuhan, meningkatkan pelayanan kepada pengguna jasa, utamanya pada pelayanan penerimaan maupun pengiriman barang.
Penataan akses truk ini, sudah disosialisasikan terlebih dahulu kepada Angkutan Khusus Pelabuhan (Angsuspel) dan Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) yaitu organisasi yang menaungi para pengusaha angkutan pelabuhan.
Baca juga: Pelabuhan Belawan, Langganan Sandar Kapal-kapal Pesiar
Jika pengemudi tidak mengantongi izin, maka diarahkan untuk parkir di tempat yang telah disiapkan menunggu SP2 dari pihak Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL).
"Ini mengurangi kemacetan di gate masuk terminal dan efisiensi biaya logistik bagi pihak EMKL, pemilik barang, pengangkutan dan supir truk," ucap Indra.
Setelah dilakukan pemeriksaan SP2 di area pre gate kurang lebih sebulan ini, sudah tidak pernah lagi terjadi kemacetan.
"Truk yang biasanya hanya dapat mengangkut peti kemas dua kali sehari, sekarang bisa lima kali sehari,” sambung Indra.
Ketua DPC Organda Angsuspel Belawan Erry Salim menilai kebijakan dan prosedur ini bagus dan positif dengan memindahkan pemeriksaan SP2 dari gate in ke pre-gate.
“Kami merasa operasional lebih lancar di banding sebelumnya, tidak macet dan proses pengambilan barang lebih cepat. Kami harap Pelindo 1 dapat melakukan inovasi pelayanan logistik secara berkesinambungan,” tuntas Erry.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.