JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 telah menghantam berbagai lapisan sektor properti, tak terkecuali mal atau pusat perbelanjaan.
Berdasarkan catatan APPBI terakhir saat dimulainya PSBB pengetatan, tingkat kunjungan mal anjlok hingga tersisa 10 persen.
Penurunan tajam tingkat kunjungan mal ini juga berbanding lurus pada kemerosotan penjualan para penyewa di pusat perbelanjaan.
Meski begitu, para penyewa dapat memanfaatkan ilmu data untuk memaksimalkan operasional bisnis mereka dan melakukan inovasi produk atau Stock Keeping Unit (SKU).
Senior Associate Director Retail Services Colliers International Indonesia Sander Halsema mengatakan hal itu dalam laporannya yang diterima Kompas.com, Selasa (13/10/2020).
Menurut Sander, ilmu data dan inovasi produk perlu dilakukan pada kondisi saat ini, mengingat penjualan secara daring justru mengalami peningkatan.
"Terlepas dari situasi ekonomi yang tidak stabil saat ini, hal itu tidak menutup pintu peluang yang dimiliki properti ritel," ujar Sander.
Dia mencontohkan, salah satu jaringan kedai kopi terkenal di Indonesia menggunakan ilmu data untuk menentukan tempat membuka gerai baru.
Awalnya, mayoritas gerai mereka dibuka di kawasan Central Business District (CBD) dan kawasan padat penduduk lainnya yang mana banyak orang bekerja dan menghabiskan waktu untuk beraktivitas sehari-hari.
Baca juga: Karena Resesi, Peritel Bakal Ekspansi Toko Stand-Alone
Saat Pandemi Covid-19 mengancam, kebanyakan karyawan melakukan kerja dari rumah atau work from home (WFH) di mana jauh dari lokasi jaringan toko tersebut berada.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.