Sementara apartemen harus terbangun, meski unit yang terjual masih berada di bawah ekspektasi.
Kendati diproyeksikan mampu menarik minat pasar, namun proyek joint venture dengan komposisi masing-masing Summarecon Agung 51 persen dan Honda Imora Group 49 persen ini tidak akan mengalami pertumbuhan harga dalam waktu dekat.
Dalam pandangan Hendra, karena harga yang ditawarkan sudah terhitung tinggi sebagai konsekuensi logis dari kondisi kawasan Sukaraja yang sudah mapan.
"Sudah jelas kawasan ini akan terbentuk level prestisenya dari calon pembeli yang merupakan end user, bukan pemburu kenaikan harga dan investasi. End user akan tinggal di rumah yang mereka beli. Beda dengan 'pemburu rente'," lanjut Hendra.
Pertumbuhan harga hanya bisa ditentukan dari adanya transaksi jual beli di pasar sekunder, dan pasokan lebih sedikit ketimbang permintaan.
"Jadi price growth kemungkinan besar, kecil terjadi untuk saat Pandemi ini," pungkas Hendra.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.