JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah mengalokasikan Rp 27 triliun untuk pembebasan tanah tol hingga akhir Tahun 2020.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, dana tersebut dianggarkan untuk mendukung percepatan pembangunan jalan tol yang dimulai pada Kuartal III tahun ini.
"Tanah termasuk salah satu masalah yang krusial. Untuk itu kita percepat pembebasannya. Ini strategi kita juga agar defisit pertumbuhan ekonomi kita terus menurun menjadi minus 0,5 persen atau plus 0,5 persen," kata Luhut menjawab Kompas.com, Kamis (9/9/2020).
Namun, percepatan pembebasan lahan ini juga harus tertib administrasi dan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Baca juga: Soal Kontroversi Kenaikan Tarif Tol, Luhut Bilang Emang Gue Pikirin
Selain tertib administrasi, Luhut juga meminta semua pihak yang terlibat dalam pembangunan jalan tol harus melaksanakan kajian kelayakan atau feasibility study dengan benar agar menarik investor.
Terlebih RUU Cipta Kerja atau Omnibus Law akan segera disahkan yang menurut Luhut bisa menjadi trigger atau daya tarik bagi investor untuk mau berinvestasi di jalan tol.
Oleh karena itu, profesionalisme harus dijaga. Tidak hanya dalam merancang jalan tol dengan desain mumpuni, kualitas pekerjaan yang baik, juga memegang teguh komitmen dengan investor.
Menurut Luhut, komitmen dengan investor baik domestik maupun asing harus dilaksanakan. Termasuk komitmen soal kenaikan tarif tol, apa yang sudah dijanjikan pada investor harus dilaksanakan.
"Saya pikir kalau ada kontroversi kecil-kecil, ya jadi ajalah. emang gue pikirin. Ya ga begitu (kontroversi) juga. Karena investor itu juga harus nyaman dengan kita. Apa yang sudah kita janjikan, kita harus terlibat dan laksanakan," tegas Luhut.
Baca juga: Delapan Ruas Tol Dibangun, Telan Investasi Rp 100 Triliun
Untuk menggairahkan investasi produktif melalui pembangunan jalan tol ini, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyiapkan pembangunan 8 ruas tol baru .
Ruas tol tersebut menghubungkan kawasan strategis dan pusat pertumbuhan di Pulau Jawa dan Bali.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, kedelapan ruas tol tersebut memiliki total panjang 374 kilometer dan nilai investasi sebesar Rp 100 triliun.
Kedelapan ruas tol tersebut yakni, Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulonprogo sepanjang 96,57 kilometer, Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan sepanjang 60,1 kilometer, Tol Kertajati-Cipali sepanjang 3,6 kilometer, dan Tol North-South Link Bandung sepanjang 14,2 kilometer.
Kemudian, Harbour Road Tanjung Priok-Pluit 8,9 kilometer, Tol Jogja-Bawen sepanjang 75,83 kilometer, Tol Gilimanuk-Mengwi 95,22 kilometer, serta Tol Kediri-Kertosono 20,3 kilometer.
Adapun hingga Kuartal III-2020, investasi jalan tol sudah mencapai angka Rp 53 triliun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.