JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyiapkan pembangunan 8 ruas tol baru.
Ruas tol tersebut menghubungkan kawasan strategis dan pusat pertumbuhan di Pulau Jawa dan Bali.
Hal ini dilakukan dalam rangka menggairahkan investasi produktif melalui pembangunan infrastruktur konektivitas.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, kedelapan ruas tol tersebut memiliki total panjang 374 kilometer dan nilai investasi sebesar Rp 100 triliun.
Kedelapan ruas tol tersebut yakni, Tol Solo- Yogyakarta- NYIA Kulonprogo sepanjang 96,57 kilometer, Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan sepanjang 60,1 kilometer, Tol Kertajati-Cipali dirancang sepanjang 3,6 kilometer, dan Tol North-South Link Bandung sepanjang 14,2 kilometer.
Kemudian, Harbour Road Tanjung Priok-Pluit 8,9 kilometer, Tol Jogja-Bawen sepanjang 75,83 kilometer, Tol Gilimanuk-Mengwi 95,22 kilometer, serta Tol Kediri-Kertosono 20,3 kilometer.
Salah satu ruas tol, Solo-Yogyakarta-NYIA Kulon Progo merupakan Proyek Strategis Nasional ( PSN).
Baca juga: Percepat Pengadaan Lahan Tol Solo-Yogya-Kulonprogo, BUJT Hindari Konsinyasi
"Ruas Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulonprogo merupakan PSN sepanjang 96,57 kilometer," kata Basuki dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (10/9/2020).
Basuki menjelaskan, terbangunnya Jalan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulon Progo dapat memberikan kontribusi signifikan bagi peningkatan perekonomian masyarakat di segitiga emas sektor pariwisata yakni, Yogyarakarta, Solo, Semarang (Joglosemar).
Pembangunan jalan tol tersebut akan segera dilakukan dan dipastikan dapat beroperasi penuh pada tahun 2023 mendatang.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan