JAKARTA, KOMPAS.com - Pendiri Kompas Gramedia Jakob Oetama meninggal dunia pada Rabu (9/9/2020).
Selain di bidang jurnalistik, secara tak langsung Jakob Oetama juga menorehkan jejak di beberapa gedung ikonik.
Bahkan, New Media Tower mendapatkan sejumlah penghargaan penting dan sertifikasi hemat energi.
Berikut bangunan-bangunan yang diwariskan Jakob Oetama:
Bentara Budaya Jakarta (BBJ) resmi dibuka oleh Jakob Oetama pada 26 Juni 1986. Di dalamnya terdapat rumah tradisional Kudus yang dipindahkan dari tempat aslinya di Kauman, tak jauh dari Menara Kudus.
Rumah adat ini dipugar, dipindahkan, dan dijadikan satu dengan kompleks BBJ. Uniknya, rumah yang kini menjadi pusat dari BBJ tersebut merupakan satu dari beberapa hunian tradisional asli Kudus yang tersisa.
Baca juga: PK Ojong–Jakob Oetama Tower Ikuti Kontes Gedung Hemat Energi
Penulis dan penggagas buku Gebyok Ikon Rumah Jawa, Triatmo Doriyanto mengatakan, keberadaan rumah adat Kudus di tempat aslinya saat ini sulit ditemukan. Jumlahnya pun juga tinggal beberapa unit di kudus.
Selebihnya, rumah-rumah adat itu sudah diperjualbelikan baik secara utah maupun secara parsial.
Selain itu, kompleks ini juga menyimpan koleksi 625 keramik dari berbagai dinasti, mulai dari Dinasti Yuan, Dinasti Tang, Dinasti Sung, dan Dinasti Ching.
Ada pula koleksi keramik lokal dari Singkawang, Cirebon, Bali, dan Plered.
Selanjutnya ada Allianz Tower. Bangunan ini merupakan gedung perkantoran pertama yang dibangun oleh Medialand, sayap bisnis properti Kompas Gramedia.
Bangunan tersebut didesain dengan konsep ramah lingkungan oleh arsitek Budiman Hendropurnomo. Konsep ramah lingkungan ini dituangkan dalam pendekatan desain secara pasif.
Artinya, gedung tersebut dirancang agar mampu mengurangi jumlah energi panas matahasri yang masuk.
Meski demikian, arsitek juga merancang agar bangunan didesain degan pendekatan aktif yang mampu menghemat konsumsi listrik.
Baca juga: Jakob Oetama: Saya dan PK Ojong Tidak Terpisahkan