JAKARTA, KOMPAS.com - Executive Vice President Consumer Loan PT Bank Mandiri Tbk Ignatius Susatyo Wijoyo mengatakan, Pandemi Covid-19 membuat gaya berbelanja semua orang berubah, termasuk pembelian properti.
"Dulu kalau orang mau beli rumah atau ingin lihat proyek rumah akan datang secara fisik untuk mengecek, menanyakan secara langsung," kata Ignatius dalam konferensi virtual, Rabu (9/9/2020).
Pandemi memaksa Pemerintah memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk mencegah penyebaran virus Corona.
Oleh karena itu, semua orang tentu dapat melakukan pembelian properti secara daring melalui gawai guna mencari informasi hunian yang diinginkan.
Berangkat dari kebiasaan masyarakat tersebut, PT Bank Mandiri Tbk membantu masyarakat untuk mencari rumah dengan mudah melalui platform digital.
Perseroan menggelar pameran properti secara daring untuk meningkatkan portofolio dan pertumbuhan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) sekaligus membantu masyarakat mendapat pilihan hunian.
Pameran properti ini merupakan upaya Perseroan untuk membantu meningkatkan pergerakan perekonomian Indonesia.
Dengan begitu, kontraksi perekonomian Indonesia tidak semakin dalam jatuhnya.
Baca juga: Saat Pandemi Dinilai Waktu yang Tepat Investasi Properti, Mengapa?
Sebagaimana diketahui, industri properti memiliki multiplier effect (efek ganda) dengan 140 lebih industri terkait.
Berdasarkan survei, Bank Mandiri mencatat terdapat 78 persen konsumen membeli properti residensial melakukan transaksi dengan fasilitas pembiayaan KPR sepanjang Triwulan-II.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.