Percampuran material ini setara dengan agregat dan konstruksi bina marga.
“Kalau menggunakan aspal semua, dibutuhkan dana sebesar Rp 4 triliun lebih. Sementara anggaran terbatas. Karenanya, kami buat kombinasi seperti ini. Biayanya terjangkau dan konstruksinya juga sesuai spesifikasi bina marga," ungkap Maxi.
Dengan penanganan seperti ini, akan memengaruhi kecepatan tempuh dan waktu tempuh. Jika sebelumnya kecepatannya hanya bisa 10 sampai dengan 15 kilometer per jam, setelah perbaikan akan mengalami peningkatan.
Demikian juga dengan waktu tempuh, kalau sebelumnya 4 jam sampai 5 jam, sesudah perbaikan dengan kontruksi GO dan GO plus, ada penurunan waktu tempuh secara signifikan sampai setengahnya.
Baca juga: Basuki Puas Melihat Kualitas Proyek Jalan KSPN Labuan Bajo
Contohnya ruas jalan simpang Nggorang-Kondo-Noah di Kabupaten Manggarai Barat yang sebelumnya ditempuh selama sekitar 6 jam.
Setelah ditangani dan diintervensi dengan GO dan HRS, waktu tempuhnya jadi dua setengah jam.
"Ke depan kami akan meningkatkan jenis permukaannya, yang ada GO ditutupi dengan aspal. Tapi minimal kondisi di lapangan sudah berubah,” jelas Maxi.
Adapun anggaran untuk penyelesain ruas jalan Provinsi bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Pinjaman daerah.
Khusus untuk pinjaman, ada dua sumber yakni dari Bank NTT sebesar Rp 149,7 miliar untuk 15 ruas jalan dengan panjang 108 kilometer.
Kemudian, pinjaman lainnya dari PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) dengan total Rp 189,7 miliar untuk 16 ruas jalan sepanjang 153 km. Semuanya tersebar di seluruh NTT.
Untuk pinjaman dari Bank NTT sudah dikontrakan sejak bulan April 2020. Sementara dari PT SMI masih menunggu rekomendasi Amdal dari instansi teknis.
Maxi menjelaskan, ada dua DAK yang digunakan, Khusus dan Regular. Untuk DAK Khusus dialokasikan bagi daerah wisata premium Labuan Bajo untuk dua ruas jalan yakni Simpang Noah-Golowelu dan Nggorang-Kondo-Noah-Hita.
Sementara DAK Regular untuk dua ruas di Timor dari Barate-Manubelon-Naikliu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.