Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/08/2020, 15:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Wijaya Karya Beton Tbk atau WIKA Beton melakukan revisi target perusahaan besar-besaran pada tahun idari yang telah ditetapkan sebelumnya.

Direktur Keuangan, Human Capital, dan Manajemen Risiko WIKA Beton Imam Sudiyono mengatakan, revisi target kinerja perseroan harus dilakukan sebagai bagian dari dampak Pandemi Covid-19.

"Seperti yang kita ketahui bersama pada awal tahun ini terjadi Pandemi Covid-19 yang dampaknya luar biasa terhadap seluruh sektor kehidupan kita, termasuk tentunya dalam usaha kami," kata Imam dalam Public Expose, Kamis (27/8/2020).

Revisi target mencakup perolehan kontrak baru, penjualan, laba bersih, serta capital expenditures (capex).

Pada awalnya, Perseroan menargetkan perolehan kontrak baru pada tahun 2020 sebesar Rp 11,4 triliun. 

Namun, mengalami revisi menjadi Rp 5,26 triliun atas perolehan kontrak yang baru dicapai sebesar Rp 1,4 triliun.

Lalu, penjualan WIKA Beton hingga Kuartal II baru mencapai Rp 1,8 triliun. Padahal, target yang ingin dicapai sebesar Rp 9,4 triliun.

Baca juga: Persiapan Ibu Kota Pindah, Wika Beton Tambah Belanja Modal

Perseroan memangkas revisi target penjualan tahun ini menjadi Rp 4,9 triliun.

Kemudian, laba bersih pun terkoreksi dari yang awalnya ingin meraih Rp 561,2 miliar menjadi Rp 107 miliar.

Selain ketiga indeks tersebut, perusahaan juga melakukan revisi atas capex sebesar Rp 948 miliar menjadi Rp 377,1 miliar.

Adapun hingga Juni, beberapa proyek besar yang menyumbang performa Perseroan masih didominasi bidang infrastruktur sebesar 71,46 persen.

Kemudian disusul proyek sektor industri sebesar 13,20 persen dan tersisa dari sektor energi, properti, pertambangan dengan masing-masing perolehan angka sebesar 9,97 persen, 5,11 persen, serta 0,26 persen. 

Proyek besar tersebut diantaranya, Tol Indrapura–Kisaran, Tol Tebing Tinggi–Parapat, Jakarta International Stadium (JIS), Jalan Bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA), dan Tol Balikpapan-Samarinda.

Kemudian, Jalan Kereta Api NYIA, Tol Pekanbaru-Dumai, Pabrik PT Eclat Textile Indonesia, Dermaga Kijing, serta Jembatan Tahang.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+