Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/08/2020, 17:00 WIB
Masriadi ,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

ACEH UTARA, KOMPAS.com – Penjualan rumah bersubsidi dan non-subsidi di Aceh, anjlok hingga 30 persen selama masa pandemi virus Covid-19.

Masyarakat cenderung memilih membelanjakan dananya untuk kebutuhan kesehatan dan kebutuhan pokok.

Akibatnya, harga rumah tidak mengalami kenaikan alias stagnan sejak pandemi melanda. 

Sementara di sisi lain, harga material bangunan diprediksi bakal semakin tinggi sejak Juli hingga Desember 2020.

Hal ini dipicu percepatan pengerjaan proyek pemerintah, terutama Proyek Strategis Nasional (PSN) di bidang infrastruktur.

Baca juga: Aceh Utara Bangun Rumah Rp 20,4 Miliar untuk Rakyat Miskin

Salah seorang pengusaha properti yang beroperasi di Lhokseumawe, Wahyuddin Albra, mengatakan, penurunan penjualan membuat pengusaha kesulitan meraih untung.

“Contoh saja, batu bata itu dari harga Rp 470 per biji kini Rp 520 per biji. Mendekati akhir tahun bisa Rp 700 per biji. Untung jadi tipis, ditambah lagi penjualan menurun, semakin lengkap penderitaan pengembang properti,” kata Wahyu kepada Kompas.com, Sabtu (15/8/2020).

Sayangnya, imbuh Wahyu, hingga saat ini belum ada satu pun insentif Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dari pemerintah yang direalisasikan di Aceh untuk sektor properti.

Sekretaris Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Lhokseumawe Andy Jack mengakui, hampir seluruh bisnis terkena dampak pandemi.

Untuk sektor properti, bisnis tersebut bahkan sangat sulit berkembang saat era pandemi.

“Teman-teman pengusaha properti harus berpikir keras cara menjual. Uang masyarakat ada, tapi tak mau investasi dulu. Mereka memilih jalur aman untuk jaga-jaga jika sakit, simpan uangnya,” kata Andy.

Dia berharap, sektor properti juga diberikan insentif. Sehingga bisnis ini bisa bertahan di tengah pandemi.

“Kalau tak ada insentif berat juga bangun rumah. Siap bangun tak ada yang beli atau lakunya lama. Maka pengusaha susah mutar jurus aman bisnisnya,” pungkasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com