JAKARTA, KOMPAS.com - PT Hutama Karya (Persero) meraih peningkatan hasil survei pelanggan tahun 2019 dari PT Sucofindo (Persero).
Berdasarkan hasil survei tersebut, Customer Satisfaction Index (CSI) dari pengguna jalan tol yang dikelola Hutama Karya meningkat menjadi 89,6 persen dibandingkan tahun 2018 sebesar 85,4 persen.
Direktur Operasi I Hutama Karya Suroto mengungkapkan, kenaikan CSI tersebut diharapkan dapat memacu kinerja perusahaan untuk selalu memberikan kepuasan kepada pengguna jalan tol yang dikelola, terutama di tengah Pandemi Covid-19 ini.
"Kami tetap harus bisa melayani pengguna tol dengan maksimal namun juga dengan tetap menerapkan protokol Covid-19 yang ketat," kata Suroto dalam siaran pers, Sabtu (15/8/2020).
Salah satu upaya yang telah dilakukan Hutama Karya untuk memberikan keamanan bagi
pengguna jalan tol yaitu dengan mengampanyekan selamat berkendara di jalan tol melalui
kampanye bertajuk Selamat Sampai Tujuan (SETUJU).
Kampanye SETUJU tersebut telah diluncurkan pada 24 Desember 2019 lalu atau bertepatan dengan momen Mudik Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2019.
Baca juga: Tak Hanya Jago Kandang, Hutama Karya Juga Unjuk Gigi di Luar Negeri
Kampanye SETUJU ini dilakukan untuk meningkatkan pemahaman pengguna tol mengenai cara aman berkendara di jalan tol melalui sebuah Buku Saku SETUJU.
Selain melakukan Kampanye SETUJU secara berkelanjutan, Hutama Karya juga telah memasang rumble strip, rumble dot, dan lampu flip-flop untuk mengoptimasi pencegahan terjadinya kecelakaan dan memberikan pelayanan optimal kepada pengguna jalan tol.
Selain itu, perusahaan juga melakukan imbauan melalui pengeras suara di Gerbang Tol (GT), melakukan patroli malam untuk menghentikan kendaraan yang terlihat berjalan dengan kurang stabil, dan melakukan aksi simpatik dengan membagikan kopi secara gratis kepada pengguna jalan tol.
Dari sisi pelayanan, Hutama Karya menekankan pada penerapan Senyum, Sapa, Salam atau 3S
dalam melayani pengguna jalan di seluruh tol yang dikelola.
Pada masa Pandemi ini, Hutama Karya juga membagikan masker, hand-sanitizer dan tongkat tol kepada pengguna jalan.
Kemudian, melakukan pembatasan jumlah personil yang melakukan Work From Office (WF) atau kerja dari kantor, menutup fasilitas top-up tunai, melakukan penyemprotan disinfektan
secara rutin di gedung kantor, gerbang tol maupun rest area, dan mewajibkan petugas tol untuk menggunakan APD lengkap (masker, faceshield, sarung tangan, manset panjang).