JAKARTA, KOMPAS.com - Konsep hunian yang terintegrasi dengan sarana transportasi masal atau Transit Oriented Development (TOD) diprediksi bakal menjadi kebutuhan di wilayah perkotaan.
Hal ini menyusul makin macetnya kondisi lalu lintas, dan harga lahan yang terus merangkak naik. Konsep TOD sendiri telah diterapkan di kota-kota sibuk lainnya di dunia.
Menurut Head of Research Consultancy Savills Indonesia Anton Sitorus, konsep hunian TOD bisa menjadi jawaban untuk kota seperti Jakarta dengan populasi padat dan kebutuhan hunian yang terus meningkat.
Karena itu konsep TOD menjadi pendekatan yang dapat memaksimalkan akses masyarakat ke transportasi publik.
Baca juga: Hak Guna Ruang Apartemen, LRT, dan MRT Diusulkan Segera Dibentuk
"Integrasi hunian ditambah dengan berbagai fasilitas penunjangnya menjadikan zona TOD sebuah kawasan high density development yang cocok untuk perkotaan,” kata Anton dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (11/8/2020).
Untuk mewujudkannya, salah satu pengembang yang tengah gencar membangun TOD yakni PT Adhi Commuter Properti, mempercepat pengerjaan konstruksi proyek-proyeknya.
Terutama LRT City Sentul-Royal Sentul Park di Jalan Raya Babakan Madang, Sentul, Bogor, Jawa Barat.
Proyek seluas 14,8 hektar ini dirancang menyatu dengan Light Rail Transit (LRT) Jabodebek Tarse Jakarta-Bogor.
Setelah topping off pada 17 Agustus 2019, LRT City-Royal Sentul Park akan diserahterimakan kepada konsumen pada akhir tahun 2020.
Manager Biro Promosi PT Adhi Commuter Properti Djoko Santoso mengatakan, proyek ini dipasarkan sejak tahun 2017. Konstruksinya saat ini sudah memasuki tahap akhir.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.